MODEL KOMUNIKASI DAKWAH USTADZ ALI MANSYUR DALAM MENYADARKAN JAMAAH PADA MAJELIS PATAKRENGSEK (MPR) DI DESA TLAHAB LOR, KECAMATAN KARANGREJA, KABUPATEN PURBALINGGA

Windi, Utari (2025) MODEL KOMUNIKASI DAKWAH USTADZ ALI MANSYUR DALAM MENYADARKAN JAMAAH PADA MAJELIS PATAKRENGSEK (MPR) DI DESA TLAHAB LOR, KECAMATAN KARANGREJA, KABUPATEN PURBALINGGA. Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

Preview

Text WINDI UTARI_MODEL KOMUNIKASI DAKWAH USTADZ ALI MANSYUR DALAM MENYADARKAN JAMAAH PADA MAJELIS PATAKRENGSEK (MPR) DI DESA TLAHAB LOR, KECAMATAN, KARANGREJA, KABUPATEN PURBALINGGA.pdf Download (3MB) | Preview

Abstract

Ustadz Ali Mansyur adalah sosok pemimpin beberapa majelis ilmu dan memberikan bimbingan diwilayah Desa Tlahab Lor, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Salah satu majelisnya adalah Majelis Patakrengsek (MPR) yang memiliki memiliki keunikan tersendiri karena mayoritas anggotanya berasal dari latar belakang “dunia gelap” yaitu kurang memahami agama dan terlibat dalam perilaku negatif. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi untuk mengetahui model dakwah ustadz Ali Mansyur dalam Majelis Patakrengsek (MPR). Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara kepada beberapa informan, dan dokumentasi terkait subjek dan objek penelitian. Data yang diperoleh kemudian dianalisis melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan pengambilan keputusan atau verifikasi kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ustadz Ali Mansyur menerapkan tiga model komunikasi dalam dakwahnya. Pertama, model linear melalui ceramah dengan isi materi berasal dari kitab “Mabadi Fiqhiyyah”. Kedua, model interaksional diterapkan dalam diskusi di akhir sesi kegiatan mingguan setiap malam rabu yang sifatnya kondisional. Ketiga, model transaksional yang melibatkan tanggapan anggota majelis serta kegiatan gotong royong di masyarakat yang dipimpin Ustadz Ali Mansyur melalui kegiatan gotong royong dan membantu kepengurusan jenazah warga sekitar. Adapun kesadaran jamaah sendiri sesuai teori kesadaran menurut paulo freire mereka telah melalui 3 tahapan proses kesadaran yaitu kesadaran naif, kesadaran magis dan kritis. Meskipun terdapat hambatan latar belakang jamaah, Model komunikasi linear menjadi metode yang paling sering diterapkan dalam menyadarkan anggota majelis. Penelitian ini menegaskan pentingnya pendekatan komunikasi yang tepat untuk mencapai tujuan pembinaan spiritual dalam masyarakat.

Actions (login required)

View Item