PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TSTS (TWO STAY TWO STRAY) PADA MATA PELAJARAN TARIKH DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARANGLEWAS

Yuliana, Setyani (2025) PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TSTS (TWO STAY TWO STRAY) PADA MATA PELAJARAN TARIKH DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARANGLEWAS. Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.

Preview

Text FINAL SKRIPSI_YULIANA SETYANI_214110402329.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Pembelajaran Tarikh merupakan bagian dari pendidikan agama yang memiliki peranan penting dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan nasional. Tujuan utamanya adalah membantu peserta didik memahami peristiwa-peristiwa masa lalu yang terjadi dalam sejarah umat Islam, serta situasi yang masih berlangsung hingga kini. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Tarikh, guru dituntut untuk dapat memilih dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Salah satu model yang dapat digunakan adalah model cooperative learning tipe TSTS (Two Stay Two Stray). Penelitian ini membahas penerapan model cooperative learning tipe TSTS dalam mata pelajaran Tarikh di SMP Muhammadiyah 1 Karanglewas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan model TSTS pada mata pelajaran Tarikh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi partisipatif, wawancara semiterstruktur, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model TSTS berjalan mengikuti tahapan yang telah dirancang yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan pembelajaran mencakup penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) serta pembuatan modul ajar yang di dalamnya telah ditentukan penggunaan model pembelajaran yang relevan. Tahapan pelaksanaan terdiri dari pembagian kelompok, penyampaian materi oleh guru, diskusi kelompok, pertukaran informasi antar kelompok, serta evaluasi pembelajaran. Penilaian terhadap peserta didik dilakukan dengan melihat keaktifan mereka dalam diskusi maupun saat melakukan presentasi. Model ini meningkatkan keterlibatan peserta didik secara aktif dalam bekerja sama dan saling membantu dalam memahami materi, sehingga mendukung tercapainya hasil belajar.

Actions (login required)

View Item