PRAKTIK TAUKIL WALI MENURUT PENDAPAT TOKOH AGAMA NU DAN MUHAMMADIYAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi di Desa Sirau Kecamatan Kemranjen Banyumas)

Muhammad, Khatami (2025) PRAKTIK TAUKIL WALI MENURUT PENDAPAT TOKOH AGAMA NU DAN MUHAMMADIYAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi di Desa Sirau Kecamatan Kemranjen Banyumas). Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri.

Preview

Text Muhammad_Khatami_PRAKTIK TAUKIL WALI MENURUT PENDAPAT TOKOH AGAMA NU DAN MUHAMMADIYAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi di Desa Sirau Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas).pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Taukil wali nikah ialah aspek penting dalam melakukan akad nikah dalam hukum Islam. Dalam hal ini, taukil wali merujuk pada pemberian kuasa oleh wali nikah pada orang lain untuk melakukan akad nikah denagan nama wali perempuan itu. Penelitian ini bermaksud untuk mempelajari perbedaan pandangan tentang taukil wali dalam perspektif hukum Islam, dengan fokus pada pendapat tokoh agama Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Dalam penelitian ini menggunakan prosedur kualitatif dengan pendekatan komparatif dan sosiologi hukum Islam untuk membandingkan dan mengkaji pendapat tokoh agama Nu dan Muhammadiyah tentang praktik taukil wali. Sosial hukumnya ialah pada praktik taukil wali yang terjadi di Desa Sirau pada tahun 2024 terjadi sebanyak delapan kali yang mewakilkan kepada tokoh agama dan penghulu. Masyarakat beragumentasi yang menikahkan harus seseorang yang disegani dan dari segi keilmuan lebih tinggi sehingga hal tersebut menjadi hukum yang dipertimbangkan untuk kemaslahatan bersama. Kedua organisasi tersebut sepakat bahwa peran wali dalam pernikahan penting untuk memastikan sahnya pernikahan dalam Islam. Pendapat tokoh agama Nu tentang taukil wali ini cenderung membolehkan praktik tersebut dengan alasan bahwa pemberian wewenang oleh wali pada seseorang untuk mengawinkan calon pengantin wanita adalah sah selama mengikuti ketentuan hukum yang ada. Sedangkan Muhammadiyah cenderung berpendapat bahwa wali pernikahan harus hadir dalam akad pernikahan, dengan mempertimbangkan pentingnya hal wali dalam menjaga keabsahan akad.Kata Kunci : Taukil Wali, Pendapat Tokoh Agama, Sudut Pandang hukum Islam

Actions (login required)

View Item