Azmi, 'Aqil (2025) ANALISI IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NO.22 TAHUN 2009 TERHADAP KEPATUHAN PELAJAR DALAM MENGGUNAKAN SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN BANYUMAS. Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifudin Zuhri.
|
Text
SKRIPSI_AZMI 'AQIL_1817303052-3.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Keselamatan berlalu lintas menjadi isu penting, terutama terkait perilaku berkendara pelajar di bawah umur. Laporan Polri 2021 menunjukkan bahwa sekitar 30% kecelakaan melibatkan pelajar. Banyak yang mengendarai sepeda motor tanpa memenuhi syarat hukum, seperti usia minimal 17 tahun dan kepemilikan SIM. Perilaku ini dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi perilaku berkendara pelajar serta implementasi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 terhadap kepatuhan berlalu lintas di Kabupaten Banyumas. Penelitian ini menggunakan pendekatan hukum normatif-empiris (applied law research) dengan metode purpose sampling. Data diperoleh melalui studi dokumentasi dan wawancara serta observasi di MTs Ma’arif NU 1 Kedungbanteng, MTs Darussalamah Cilongok, MTs Ma’arif NU 1 Jatilawang. Data yang dikumpulkan mencakup pengetahuan pelajar terhadap aturan berkendara, persepsi dan sikap pelajar dalam mematuhi rambu lalu lintas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan masih menjadi dasar hukum yang berlaku, efektivitasnya dalam menekan angka pelanggaran di kalangan pelajar masih perlu dievaluasi. Lemahnya penegakan hukum serta kurangnya pengawasan dari pihak sekolah dan keluarga menyebabkan banyak pelajar tetap berkendara di bawah umur tanpa SIM. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi lebih lanjut mengenai relevansi dan implementasi regulasi tersebut, serta strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan berlalu lintas di kalangan pelajar. Temuan penelitian ini menunjukkan kepatuhan pelajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor internal seperti terbatasnya pengetahuan, keinginan mandiri, kepercayaan berlebihan dan kurangnya kesadaran akan risiko. Sedangkan faktor eksternal seperti pengaruh keluarga, teman sebaya, kebijakan sekolah yang lemah dan penegakan hukum yang sporadis. Hambatan struktural seperti keterbatasan alternatif transportasi umum, kondisi ekonomi keluarga, serta budaya lokal yang permisif turut memperparah pelanggaran tersebut. Dalam kaitannya dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi aturan mengenai batas usia minimal 17 tahun untuk memperoleh Surat Izin Mengemudi (SIM) belum sepenuhnya berjalan dengan optimal.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kepatuhan Pelajar, Keselamatan Berkendara dan UU No. 22 Tahun 2009 |
Subjects: | 100 Philosophy and psychology > 150 Psychology > 152 Perception, movement, emotions, drives |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Tata Negara Islam |
Depositing User: | Azmi 'Aqil |
Date Deposited: | 27 Mar 2025 03:21 |
Last Modified: | 27 Mar 2025 03:21 |
URI: | http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/30079 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |