ANALISIS HAK HADHANAH DALAM KASUS PERCERAIAN AKIBAT KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (Studi Putusan Nomor 328/Pdt.G/2022/PA.Pbg)

Ade Yanto, Ramadan (2025) ANALISIS HAK HADHANAH DALAM KASUS PERCERAIAN AKIBAT KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (Studi Putusan Nomor 328/Pdt.G/2022/PA.Pbg). Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
ADE YANTO RAMADAN_ANALISIS HAK HADHANAH DALAM KASUS PERCERAIAN AKIBAT KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (Studi Putusan Nomor 328Pdt.G2022PA.Pbg).pdf

Download (29MB) | Preview

Abstract

Pembahasan pada skripsi ini terkait Putusan Pengadilan Agama Purbalingga pada Nomor 328/Pdt.G/2022/PA.Pbg dimana pada putusan tersebut majelis hakim memutuskan perceraian berupa cerai gugat dan hak asuh anak yang ditetapkan kepada ibunya. Hal tersebut sesuai dengan Pasal 105 KHI yang menjelaskan bahwa pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berusia 12 tahun adalah hak ibunya. Namun, didalamnya tidak adanya hak nafkah bagi anak. Untuk itu penulis tertarik untuk meneliti tentang bagaimana pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara tersebut dan apakah pada putusan nomor 328/Pdt.G/2022/PA.Pbg sudah sesuai dengan hukum islam atau tidak. Penulis dalam melakukan penelitian ini menggunakan teknik penelitian library research (kepustakaan) yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan buku-buku, artikel yang sesuai dengan pembahasan skripsi ini. Dengan pendekatan Yuridis Normatif, yaitu suatu kasus yang telah diputus lalu dipelajari untuk memperoleh gambaran terhadap aturan hukum. Dalam menjawab masalah penulis menggunakan salinan putusan Pengadilan Agama Purbalingga Nomor 328/Pdt.G/2022/PA.Pbg serta buku-buku dan artikel yang berkaitan dengan perceraian dan hadhanah. Hasil dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Majelis Hakim Pengadilan Agama Purbalingga dalam memutuskan perkara tersebut menggunakan Kompilasi Hukum Islam dan pertimbangan pengasuhan anak dengan menjamin kemaslahatan anak, menjamin kebutuhan hidupnya, pendidikan, serta kenyamanan anak. Majelis hakim juga menggunakan aturan hukum islam yaitu berdasarkan hadist yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amr, hadis tersebut menjelaskan bahwa hadhanah adalah hak ibu, tetapi selama ibu itu belum menikah lagi. Dengan melihat penjelasan-penjelasan dalam putusan tersebut, maka ibu lebih memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk mengasuh anak tersebut. Dan ibu yang berhak untuk mendapatkan hak asuh anak.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Pertimbangan hakim, Perceraian, Hadhanah, Yurisprudensi
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
300 Social sciences > 340 Law > 346 Private law (perdata)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Ade Yanto Ramadan
Date Deposited: 15 Jan 2025 01:34
Last Modified: 15 Jan 2025 01:34
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/28779

Actions (login required)

View Item View Item