Nanda Mirza, Putri (2024) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI HANDPHONE BEKAS MELALUI SISTEM KANIBALAN. Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri.
|
Text
Nanda Mirza Putri_2017301007_TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI HANDPHONE BEKAS MELALUI SISTEM KANIBALAN (1).pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Praktik jual beli dengan sistem kanibalan, di mana barang-barang bekas atau rusak dibeli dengan harga seragam tanpa mempertimbangkan kondisi sebenarnya dari setiap barang yang dibeli, sering terjadi di berbagai pasar yang tidak teratur. Sistem kanibalan dalam konteks jual beli mengacu pada praktik dimana barang-barang bekas atau rusak dibeli dengan harga seragam atau rata-rata, tanpa mempertimbangkan kondisi sebenarnya dari setiap barang yang dibeli. Istilah "kanibalan" sendiri merujuk pada proses mengambil bagian-bagian dari satu barang untuk digunakan sebagai pengganti atau perbaikan bagi barang lain yang serupa. Jual beli merupakan praktik yang telah diatur oleh agama islam dengan syarat dan rukun tertentu. Jual beli handphone merupakan salah satu bentuk transaksi yang umum yang terjadi di masyarakat. Di Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, terdapat tiga toko yang menjalankan praktik jual beli handphone bekas melalui sistem kanibalan, yaitu Diva Celluler, Aquarius Cell, dan Twin Cell. Fenomena ini menjadi perhatian karena tidak hanya melibatkan aspek ekonomi, tetapi juga aspek sosial dan hukum yang relevan dalam kehidupan masyarakat islam. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidakadilan dalam proses akad. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji praktik ini secara mendalam dari sudut pandang hukum islam untuk memahami apakah praktik ini sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dalam islam dan hak-hak konsumen. Jual beli hp bekas yang ada di ketiga konter yang ada di Kecamatan Kawunganten maka peneliti mengkategorikan bahwa jual beli yang terjadi termasuk dalam maysir (spekulasi yang berlebihan). Karena dalam praktik tersebut terdapat unsur untung-untungan yang dimana baik penjual maupun pembeli tidak mengetahui kualitas barang dan objek tidak diketahui jelas berapa nialainya, karna bisa jadi penjual itu untung dan pembeli itu rugi ataupun sebaliknya. Maka dari itu dari perspektif hukum islam jual beli dengan sistem untung-untungan tersebut termasuk ke dalam kategori maysir (spekulasi yang berlebihan). Menurut hukum islam unsur maysir menjadi sebab suatu akad itu hukumnya fasid (rusak), dan transaksi jual beli tersebut dianggap tidak sah
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Jual Beli, Sistem Kanibalan, Maysir. |
Subjects: | 2x4. Fiqih > 2x4.2 Muamalah 2x4. Fiqih > 2x4.2 Muamalah > 2x4.21 Jual Beli (Termasuk Salam dan Lelang) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Nanda Mirza Putri |
Date Deposited: | 26 Nov 2024 02:51 |
Last Modified: | 26 Nov 2024 02:51 |
URI: | http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/28143 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |