KONSEP SIHIR DALAM AL-QIR`AN SURAT AL-BAQARAH AYAT 102 (INTERPRETASI MA`NA-CUM-MAGHZA)

Ro`is, Udin (2024) KONSEP SIHIR DALAM AL-QIR`AN SURAT AL-BAQARAH AYAT 102 (INTERPRETASI MA`NA-CUM-MAGHZA). Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

Preview

Text Ro`is Udin 1817501034-IAT (skripsi).pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Abstrak Sihir dan perdukunan masih menjadi suatu keyakinan yang kuat. Sebagian masyarakat di suatu daerah tertentu memegang erat budaya sihir dan perdukunan sebagai fasilitas hidup dengan menjual jasa pengobatan, penglarisan, santet, tenung, magis, jengges dan ilmu kekebalan. Sebagian lainnya menganggap sihir dan perdukunan hanyalah permainan ilusi ataupun rekayasa semata. Maka pemaknaan sihir sejatinya masih menjadi pertanyaan bagaimana bentuk dan cara kerjanya, apakah sihir merupakan hal gaib atau ada suatu aksi-reaksi kimiawi maupun fisika (sains) tertentu. Pendekatan hermeneutika ma’na-cum-maghza menjadi sangat relevan untuk digunakan dalam penelitian ini karena dapat mencakup keduanya secara substansial dengan Q.S. Al-Baqarah ayat 102 sebagai acuannya. Penelitian ini dikaji secara literatur dengan metode kualitatif deskriptif untuk mendeskripsikan konsep sihir dalam pandangan Al-Qur’an secara luas, baik makna, signifikansi dan implikasinya Penelitian ini menghasilkan makna sihir adalah suatu ilmu yang dapat membuat orang terkagum-kagum sampai tertipu bahkan menjadi gila karena ketidakmampuan untuk merasionalkannya. Sementara signifikansi sihir adalah untuk mempelajari lebih banyak ilmu agar tidak mudah dibodohi oleh yang lebih pintar dan juga manfaatkan ilmu tersebut untuk menciptakan peradaban yang baik dari generasi ke generasi. Dalam relevansinya dengan konteks modern, mekanisme sihir kurang lebih dapat dijelaskan melalui quantum entanglement dan mekanika superposisi kuantum dengan bentuk terciptanya smartphone. Kata kunci: Al-Baqarah: 102, Ma’na-Cum-Maghza, Sihir

Actions (login required)

View Item