PENERIMAAN DIRI JEJAKA DALAM PROSES PERJODOHAN PENERIMAAN DIRI JEJAKA DALAM PROSES PERJODOHAN AKIBAT TRADISI PERHITUNGAN WETON LAHIR DI DESA KARANGGINTUNG KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS

Nafa Okta, Marcella (2024) PENERIMAAN DIRI JEJAKA DALAM PROSES PERJODOHAN PENERIMAAN DIRI JEJAKA DALAM PROSES PERJODOHAN AKIBAT TRADISI PERHITUNGAN WETON LAHIR DI DESA KARANGGINTUNG KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS. Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.

[img]
Preview
Text
Nafa Okta Marcella_Penerimaan Diri Jejaka Dalam Proses Perjodohan Akibat Tradisi Perhitungan Weton Lahir Di Desa Karanggintung Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh masih eksisnya tradisi perhitungan weton lahir dalam hal perjodohan di desa Karanggintung Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas. Tradisi ini memiliki pengaruh yang signifikan pada masyarakat terutama jejaka ketika akan memilih pasangan, sehingga hal ini berpengaruh kepada penerimaan diri jejaka di desa Karanggintung. Atas dasar ini peneliti akan mengungkap tahapan penerimaan diri jejaka di desa Karanggintung akibat tradisi perhitungan weton lahir dalam hal perjodohan menurut teori Ross tentang tahapan penerimaan diri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian lapangan (field research), yakni memperoleh data dengan mendatangi secara langsung tempat dan bertemu dengan informan secara tatap muka. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 yakni data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dengan 7 informan, observasi, dan data sekunder diperoleh melalui berbagai dokumen, artikel dan buku. Data yang sudah terkumpul, maka selanjutnya akan dianalisis satu dengan yang lainnya kemudian di interpretasikan dan ditarik menjadi kesimpulan. Penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa tradisi perhitungan weton lahir di desa Karanggintung masih eksis hingga saat ini karena merupakan budaya turun temurun dikeluarga, kemudian adanya pengaruh dari pengalaman masa lalu keluarga yang menjadikan tradisi itu masih kerap dilaksanakan. Mengacu kepada pendapat Ross tentang tahapan penerimaan diri diantaranya tahap denial (penolakan), tahap angry (kemarahan), tahap barganning (penawaran), tahap depression (depresi), dan tahap acceptance (penerimaan) dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerimaan diri informan 1 mengalami empat tahapan yaitu tahapan angry, depression, barganning, dan acceptance. Informan 2 yaitu tahapan angry dan acceptance. Informan 3 yaitu tahapan denial, angry, dan depression. Kata Kunci: Penerimaan Diri, Perhitungan Weton, dan Jejaka

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Penerimaan Diri, Perhitungan Weton, dan Jejaka
Subjects: 100 Philosophy and psychology > 150 Psychology > 153 Mental processes and intelligence
2x6 Sosial dan Budaya > 2x6.9 Adat Istiadat
Divisions: Fakultas Dakwah > Bimbingan dan Konseling Islam
Depositing User: Nafa Okta Marcella sdri
Date Deposited: 18 Jul 2024 03:59
Last Modified: 18 Jul 2024 03:59
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/26542

Actions (login required)

View Item View Item