PANDANGAN DUDA TENTANG SYIBHUL ‘IDDAH BAGI SUAMI PERSPEKTIF KEADILAN GENDER (Studi Kasus Desa Cipaku Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga)

Kholifatul, Haniah (2024) PANDANGAN DUDA TENTANG SYIBHUL ‘IDDAH BAGI SUAMI PERSPEKTIF KEADILAN GENDER (Studi Kasus Desa Cipaku Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga). Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
Kholifatul Haniah_Pandangan Duda Tentang Syibhul Bagi Suami Perspektif Keadilan Gender (Studi Kasus Desa Cipaku Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga).pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Pada suatu perkawinan seringkali tidak berjalan sesuai dengan rencana, banyak dari pernikahan yang berakhir perceraian dikarenakan ketidak cocokan satu sama lain. Setelah terjadinya perceraian tentunya ada masa tunggu atau masa 'iddah bagi istri yang telah di perintahkan didalam al-Qur'an akan tetapi seiring dengan perkembangnya zaman ada ketentuan baru yang mana suamipun memiliki masa 'iddah yang disebut syibhul ‘iddah yang mana ketentuan tersebut lahir karena adanya kesetaraan dan keadilan gender yang disuarakan oleh para feminis yang melahirkan Counter Legal Draf Kompilasi Hukum Islam (CLD-KHI). Membahas mengenai syibhul ‘iddah bagi suami, maka erat kaitannya dengan status duda cerai hidup yang mana salah satu desa dengan angka duda terbanyak ada di Desa Cipaku Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga dan Kecamatan Mrebet tersebut merupakan Kecamatan dengan angka perceraian tertinggi sepanjang tahun 2021-2023 di Kabupaten Purbalingga sehingga penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pandangan duda tentang syibhul 'iddah bagi suami apakah mereka telah mengetahuinya atau belum kemudian apakah duda di Desa Cipaku telah melaksanakan syibhul ‘iddah bagi suami sesuai persepktif keadilan gender atau belum. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan dengan lokasi penelitian di Desa Cipaku Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini bersifat induktif dengan menggunakan pendekatan gender. Adapun langkah-langkah pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode wawancara untuk memilih informan menggunakan metode purposive sampling yang mana diperloleh 10 informan duda cerai hidup yang berusia produktif dan juga pengambilan dokumentasi. Sedangkan langkah-langka analisis datanya menggunakan reduksi data, display data, dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukan dua hal. Pertama, di Desa Cipaku Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga bahwa sebagian besar para duda tidak mengetahui tentang syibhul ‘iddah bagi suami dikarenakan tingkat pendidikan mereka yang rendah. Kedua, secara tidak langsung para duda di Desa Cipaku telah melaksanakan syibhul ‘iddah karena mereka tidak langsung menikah kembali setelah bercerai dengan istrinya kemudian jika para duda tersebut hendak langsung menikah kembali setelah bercerai dengan istrinya maka tidak bisa menikah secara resmi di KUA karena telah dikeluarkannya surat edaran dari Kementrian Agama Nomor:P-005/DJ.III/Hk.00.7/10/2021 yang mana secara tidak langsung diwajibkannya seorang suami melaksanakan syibhul ‘iddah setelah bercerai dengan istrinya. Maka dari itu para duda di Desa Cipaku Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga telah melaksanakan syibhul ‘iddah sesuai dengan keadilan gender.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Pandangan, Syibhul 'Iddah, Keadilan Gender
Subjects: 2x4. Fiqih > 2x4.3 Munakahat
2x4. Fiqih > 2x4.3 Munakahat > 2x4.33 Perceraian
2x4. Fiqih > 2x4.3 Munakahat > 2x4.34 Iddah
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Kholifatul Haniah sdri
Date Deposited: 16 Jul 2024 08:13
Last Modified: 16 Jul 2024 08:13
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/26344

Actions (login required)

View Item View Item