KEKERASAN SIMBOLIK DI MEDIA ONLINE (ANALISIS FRAMING BERITA KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP PEREMPUAN DALAM PORTAL KOMPAS)

Diah Titi, Nawang Yudi (2014) KEKERASAN SIMBOLIK DI MEDIA ONLINE (ANALISIS FRAMING BERITA KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP PEREMPUAN DALAM PORTAL KOMPAS). Masters thesis, UIN Prof. K.H. Saifudin Zuhri.

Preview

Text Diah Titi_Kekerasan Simbolik di Media Online Analisis Framing Berita Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan Dalam Portal Kompas.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Pemberitaan kekerasan seksual semakin marak disebarluaskan melalui portal media online, salah satunya Kompas.com. Kompas turut mengawal berita kekerasan seksual yang sedang diselidiki oleh pihak kepolisian dan banyak dibincangkan oleh masyarakat. Pada penelitian ini, peneliti mengambil berita terkait kekerasan seksual terhadap perempuan yang dirilis dari bulan JanuariFebruari 2024. Berdasarkan pencarian yang dilakukan lewat website Kompas.com, ditemukan 10 berita yang relevan dengan topik ini. Dalam penyusunan berita di media online Kompas, ditemukan 10 berita yang relevan dengan topik ini, yang kemudian dianalisis menggunakan model Robert N. Entman. Hasil analisis framing media yang dilakukan terhadap 10 berita kekerasan seksual pada rentang bulan Januari-Februari tahun 2024 di media online Kompas.com sebagai berikut : Define Problems; Kronologi terjadinya kasus kekerasan seksual di kalangan perempuan. Diagnose Cause; 1.) Pelaku kekerasan seksual tidak dapat mengendalikan hasrat seksualnya, 2.) Lelaki menganggap perempuan lemah dan dapat diperlakukan semena mena (seksisme perempuan). Make Moral Judgement; 1.) Masyarakat agar selektif memilih teman di media online, dan tidak mengakses laman yang berbau pornografi, 2.) Orang tua seharusnya mengawasi anak anak dan meningkatkan pola asuh. Treatment Recommendation; 1.) Pemerintah menciptakan lingkungan sosial yang ramah perempuan dan menjamin kesamaan hak perempuan, 2.) Pengawasan kasus kekerasan seksual harus dimaksimalkan oleh semua pihak, mulai dari orangtua, pengajar hingga aparat kepolisian. 3.) Masyarakat agar selalu sadar dan menjaga diri sehingga tidak menjadi objek pornografi.

Actions (login required)

View Item