PROBLEMATIKA PELAKSANAAN RESTORATIVE JUSTICE PADA TINDAK PIDANA PENCURIAN OLEH ANAK TAHUN 2020-2022 PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM

Desna, Asmharini (2024) PROBLEMATIKA PELAKSANAAN RESTORATIVE JUSTICE PADA TINDAK PIDANA PENCURIAN OLEH ANAK TAHUN 2020-2022 PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM. Skripsi thesis, UIN Prof. K.H Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
Desna Asmharini_Problematika Pelaksanaan Restorative Justice Pada Tindak Pidana Pencurian Oleh Anak Tahun 2020-2022 Perspektif Hukum Pidana Islam.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Kabupaten Banyumas merupakah salah satu wilayah yang masih marak terjadi tindak kejahatan pencurian yang dilakukan oleh anak yang mana pada tahun 2020 s/d tahun 2022 sejumlah 20 kasus tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak. Tindak pidana pencurian kini tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, tetapi remaja bahkan anak dibawah umur juga seringkali terlibat dalam perbuatan melanggar hukum tersebut. Berbagai upaya penyelesaian perkara telah dilakukan oleh aparat penegak hukum untuk melindungi masa depan anak salah satunya yaitu dengan menggunakan pendekatan restorative justice. Tetapi dalam pelaksanaanya, restorative justice seringkali mengalami hambatan sehingga penyelesaian perkara tersebut tidak berhasil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang menjadi problematika dalam pelaksanaan restorative justice pada tindak pidana pencurian oleh anak khususnya pada Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Bannyumas. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) yang dilakukan di Unit PPA Satreskrim Polresta Banyumas dengan pendekatan penelitian yuridis empiris. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data primer diperoleh melalui hasil wawancara sedangkan sumber data sekunder dari studi kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa upaya penyelesaian secara restorative justice pada tindak pidana pencurian oleh anak telah dilaksanakan oleh aparat penegak hukum khusunya Unit PPA Satreskrim Polresta Banyumas secara maksimal. Dalam pelaksanaanya, Problemaatika yang muncul diantaranya datang dari masyarakat dan dari kepolisian itu sendiri. Mayarakat yang tidak setuju dengan adanya restorative justice serta keterbatasan ruang gerak kepolisian menjadi problematika yang penting untuk diatasi. Upaya untuk mengatasi hambatan tersebut yaitu Unit PPA Satreskrim Polresta Banyumas bekerja sama dengan BAPAS, DINSOS, UPTD serta para petinggi masyarakat dan juga sekolah di Kabupaten Banyumas. Restorative justice dalam Hukum Pidana Islam disebut dengan metode al-sulh atau prinsip perdamaian. Hukuman untuk anak yang melakukan pidana pencurian sesuai dengan hukum Islam adalah dengan menggunakan jarimah ta’zir. Kata Kunci: Restorative justice, Tindak Pidana Pencurian, Hukum Pidana Islam

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Restorative justice, Tindak Pidana Pencurian, Hukum Pidana Islam
Subjects: 2x4. Fiqih > 2x4.5 Jinayat (Pidana Islam)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Tata Negara Islam
Depositing User: Desna Asmharini sdri
Date Deposited: 15 Jul 2024 02:55
Last Modified: 15 Jul 2024 02:55
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/26005

Actions (login required)

View Item View Item