UPAYA PENGASUHAN DAN PEMENUHAN NAFKAH ANAK PASCA PERCERAIAN ORANG TUA PERSPEKTIF KEADILAN GENDER (STUDI KASUS DI KELURAHAN KARANGKLESEM KECAMATAN PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS)

Bagas, Setiyantoko (2024) UPAYA PENGASUHAN DAN PEMENUHAN NAFKAH ANAK PASCA PERCERAIAN ORANG TUA PERSPEKTIF KEADILAN GENDER (STUDI KASUS DI KELURAHAN KARANGKLESEM KECAMATAN PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS). Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.

[img]
Preview
Text
BAGAS SETIYANTOKO_UPAYA PENGASUHAN DAN PEMENUHAN NAFKAH ANAK PASCA PERCERAIAN ORANG TUA PERSPEKTIF KEADILAN GENDER (STUDI KASUS DI KEL. KARANGKLESEM KEC. PURWOKERTO SELATAN KAB. BANYUMAS).pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Upaya pengasuhan dan pemenuhan nafkah anak merujuk pada hal yang memiliki arti kasih sayang dan materil yang diberikan oleh ayah, sebagai bentuk tanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan anak dan kewajiban ini akan tetap berlanjut meskipun terjadi perceraian. Di Kelurahan Karangklesem pasca perceraian orang tua upaya pengasuhan dan pemenuhan nafkah anak masih menjadi polemik yang berakibat terhadap keadilan bagi anak dari segi pemenuhan hak-haknya. Sehingga peneliti tertarik untuk menganalisis terkait upaya pengasuhan dan pemenuhan nafkah anak di Kelurahan Karangklesem Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), dengan lokasi penelitian di Kelurahan Karangklesem Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas. Peneliti menggunakan pendekatan yuridis-sosiologis dengan pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Hasil dari penelitian ini menunjukan upaya pengasuhan anak pasca perceraian orang tua di Kelurahan Karangklesem Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas menunjukan pasca perceraian belum maksimal, anak cenderung tidak memperoleh haknya dari ayah setelah keputusan pengadilan. Hal ini disebabkan ayah tidak mau memberikan nafkah dengan alasan sudah bercerai dan telah memiliki kehidupan baru. Berdasarkan temuan penelitian, meskipun hukum Islam dan hukum positif telah mengatur upaya pengasuhan anak secara hukum, masih terdapat empat ayah yang mengabaikan hak-hak anak setelah perceraian. Disamping itu pemenuhan nafkah anak pasca perceraian di Kelurahan Karangklesem Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas dalam perspektif keadilan gender, menjadi kewajiban dan tanggung jawab ayah dalam memenuhi nafkah anak pasca perceraian. Namun, pelaksanaan kewajiban tersebut belum terlaksana dengan baik karena ayah tidak menunaikan nafkah anak serta ibu menjadi perempuan progresif didalam pengasuhan dan pemenuhan nafkah anak pasca perceraian. Kata Kunci: Pengasuhan, Nafkah Anak, Keadilan Gender

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Pengasuhan, Nafkah Anak, Keadilan Gender
Subjects: 300 Social sciences > 360 Social services; association > 362 Social welfare problems and services
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: BAGAS SETIYANTOKO sdr
Date Deposited: 13 Jul 2024 01:51
Last Modified: 13 Jul 2024 01:51
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/25851

Actions (login required)

View Item View Item