Makna Pembacaan Wirid Ḥasbuna ̅llah Wani’mal Waki ̅l oleh Komunitas Gerakan Pemuda Ansor di Desa Karangmangu

Shinta Putri, Balqis (2024) Makna Pembacaan Wirid Ḥasbuna ̅llah Wani’mal Waki ̅l oleh Komunitas Gerakan Pemuda Ansor di Desa Karangmangu. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto.

[img]
Preview
Text
Shinta Putri Balqis_Makna Pembacaan Wirid Hasbunallah Wani'mal Wakil Oleh Gerakan Pemuda Ansor di Desa Karangmangu.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Pembacaan wirid Ḥasbuna ̅llah Wani’mal Waki ̅l dalam rutinan Mujāhadah Hizib Naṣar oleh GP Ansor desa Karangmangu kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap merupakan kegiatan yang unik. Kegiatan ini dilaksanakan pada malam senin setiap minggunya. Kebanyakan yang melaksanakan Mujāhadah Hizib Naṣar hanya dikalangan para santri Pondok Pesantren dan Majlis Zikir. Namun Mujāhadah Hizib Naṣar ini dilaksanakan oleh masyarakat yang mengikuti organisasi Gerakan Pemuda Ansor. Fokus dari penelitian ini adalah pada sejarah, praktik dan pemaknaan dari rutinan Mujāhadah Hizib Naṣar. oleh anggota GP Ansor di desa Karangmangu kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap. Analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan teori sosiologi pengetahuan Karl Mannheim terutama pada tiga aspek makna, yaitu makna objektif, makna ekspresif, dan makna dokumenter. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek dari penelitian ini adalah beberapa anggota GP Ansor desa Karangmangu yang mengikuti rutinan Mujāhadah Hizib Naṣar di desa Karangmangu kecamatan Kroya kabupaten Cilacap. Sedangkan objek dari penelitian ini adalah rutinan Mujāhadah Hizib Naṣar di oleh GP Ansor di desa Karangmangu kecamatan Kroya kabupaten Cilacap. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembacaan wirid Ḥasbuna ̅llah Wani’mal Waki ̅ dalam rutinan Mujāhadah Hizib Naṣar oleh GP Ansor desa Karangmangu ini dilaksanakan setiap malam senin di rumah anggota GP Ansor yang mendapatkan giliran. Ada beberapa rangkaian kegiatan rutinan Mujāhadah Hizib Naṣar, diantaranya membaca al-Fatihah, kemudian membaca Hizib Naṣar dan wirid Ḥasbuna ̅llah Wani’mal Waki ̅l 450 kali, selanjutnya membaca doa. Wirid Ḥasbuna ̅llah Wani’mal Waki ̅l dan doa dibacakan 3 kali putaran. Sedangkan makna dari pembacaan wirid Ḥasbuna ̅llah Wani’mal Waki ̅l dalam rutinan Mujāhadah Hizib Naṣar di desa Karangmangu dilihat menggunakan makna suatu tindakan dalam teori sosiologi pengetahuan Karl Mannheim adalah: 1). Makna Objektif, sebagai kegiatan rutin yang harus dilaksanakan oleh para anggota GP Ansor desa secara istikamah, dan sebagai bentuk ketaatan kepada Kiai serta mempererat tali silaturrahim 2). Makna Ekspresif, sebagai bentuk ketenangan hati, dan memiliki makna benteng diri yakni mendapatkan perlindungan dari Allah SWT dari segala macam bahaya. Serta mendatangkan rezeki. 3). Makna Dokumenter, yaitu pelaku tidak menyadari makna yang tersirat atau tersembunyi di dalam kegiatan tersebut. The reading of the Ḥasbuna ̅llah Wani’mal Waki ̅l in the routine Mujāhadah Hizib Naṣar by GP Ansor, Karangmangu village, Kroya sub-district, Cilacap Regency is a unique activity. This activity is held on Monday evenings every week. Most of the people who carry out Mujāhadah Hizib Naṣar are only among the students of Islamic boarding schools and Majlis Zikir. However, this Mujāhadah Hizib Naṣar was carried out by people who participated in the Ansor Youth Movement organization. The focus of this research is on the history, practice and meaning of the Mujāhadah Hizib Naṣar routine. Data analysis in this research uses Karl Mannheim's theory of sociological knowledge, especially on three aspects of meaning, namely objective meaning, expressive meaning and documentary meaning. This research is a qualitative research. The subjects of this research were several members of GP Ansor in Karangmangu village who participated in the routine Mujāhadah Hizib Naṣar in Karangmangu village, Kroya subdistrict, Cilacap district. Meanwhile, the object of this research is the routine Mujāhadah Hizib Naṣar held by GP Ansor in Karangmangu village, Kroya subdistrict, Cilacap district. The results of this research show that the reading of the wirid Ḥasbuna ̅llah Wani’mal Waki ̅l in the ritual of Mujāhadah Hizib Naṣar by GP Ansor in Karangmangu village is carried out every Monday night at the house of the GP Ansor member whose turn it is. There are several series of routine Mujāhadah Hizib Naṣar activities, including reading al-Fatihah, then reading Hizib Naṣar and wirid Ḥasbuna ̅llah Wani’mal Waki ̅l 450 times, then reading prayers. Wirid Ḥasbuna ̅llah Wani’mal Waki ̅l and prayer are read 3 times round. Meanwhile, the meaning of the reading of the wirid Ḥasbuna ̅llah Wani’mal Waki ̅l in the Hizib Naṣar Mujāhadah routine in Karangmangu village is seen using the meaning of action in Karl Mannheim's theory of the sociology of knowledge: 1). Objective Meaning, as a routine activity that must be carried out by members of the village GP Ansor in an istikamah manner, and as a form of obedience to the Kiai and strengthening ties of friendship 2). Expressive meaning, as a form of peace of mind, and has the meaning of fortifying oneself, namely getting protection from Allah SWT from all kinds of dangers. And bring fortune. 3).Documentary Meaning, namely that the perpetrator is not aware of the implied or hidden meaning in the activity.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Ansor, Wirid, Makna
Subjects: 2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.4 Kumpulan Ayat dan Surat Tertentu
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora > Ilmu Al Quran dan Tafsir
Depositing User: Shinta Putri Balqis sdri
Date Deposited: 06 Jul 2024 01:39
Last Modified: 06 Jul 2024 01:39
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/25276

Actions (login required)

View Item View Item