PERAN ORANG TUA DALAM MENGATASI SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA DINI DI TK IT QUANTUM MULIA KROYA

Arrida Ayyu, Ahdanty (2024) PERAN ORANG TUA DALAM MENGATASI SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA DINI DI TK IT QUANTUM MULIA KROYA. Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.

Preview

Text Arrida Ayyu Ahdanty_Peran Orang Tua dalam Mengatasi Sibling Rivalry pada Anak Usia Dini di TK IT Quantum Mulia Kroya.pdf Download (649kB) | Preview

Abstract

Perilaku sibling rivalry merupakan sebuah bentuk kompetisi antar saudara kandung baik saudara kandung laki-laki maupun saudara kandung perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai perilaku sibling rivalry pada anak usia dini dan bagaimana peran orang tua dalam mengatasi sibling rivalry pada anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2024. Subjek dalam penelitian ini adalah orang tua dan kakak adik dari 5 (lima) keluarga di TK IT Quantum Mulia Kroya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun analisis data menggunakan teori dari Miles dan Huberman yaitu reduksi data, display data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Hasil penelitian memperoleh teori subtantif yaitu perilaku sibling rivalry yang terjadi karena sikap orang tua, urutan kelahiran, jenis kelamin, perbedaan usia, jumlah saudara, jenis disiplin, dan pengaruh orang luar. Beberapa bentuk perilaku sibling rivalry pada anak usia dini dalam penelitian ini ditunjukkan melalui perilaku agresif seperti memukul, mencubit, merebut mainan, rewel, mudah marah dan saling mencari perhatian orang tuanya. Peran orang tua dalam mengatasi sibling rivalry pada anak usia dini memperoleh hasil bahwa, orang tua mempersiapkan anaknya sejak hamil adik barunya, orang tua memberikan pengertian secara perlahan terhadap anaknya, orang tua orang tua membuka ruang untuk anak meluapkan perasaannya, orang tua mengajarkan anak untuk terlibat dalam pengasuhan adiknya, orang tua mendampingi anak dan mencarikan solusi dari permasalahannya, orang tua membiarkan anak untuk berlatih mempertahankan pendapatnya, membela haknya dan memiliki kemampuan untuk berkompetisi, orang tua mengajarkan anak untuk mandiri.

Actions (login required)

View Item