NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM PADA TRADISI UPACARA PANGGIH DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI DESA KARANGTENGAH BATURRADEN BANYUMAS

Anisa, Yuliati (2024) NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM PADA TRADISI UPACARA PANGGIH DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA DI DESA KARANGTENGAH BATURRADEN BANYUMAS. Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri.

[img] Text
Anisa Yuliati_Nilai-Nilai Pendidikan Islam Pada Tradisi Upacara Panggih Dalam Pernikahan Adat Jawa Di Desa Karangtengah Baturraden Banyumas.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Sebagian masyarakat jawa belum mengikuti dan memahami makna dari tradisi panggih pada pernikahan adat Jawa. Mereka hanya menjalankan prosesi tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalamnya. Hal tersebut merupakan sebuah ancaman terhadap tradisi budaya lokal setempat. Hasi akhir dari transformasi budaya akan ditentukan oleh konflik budaya yang terjadi antara budaya lokal dan budaya asing. Penyaringan budaya asing dan kekuatan budaya lokal merupakan kunci penting dalam menjaga budaya lokal tetap lestari, sehingga jika budaya lokal tidak kuat atau tidak memiliki filter yang sesuai maka akan terjadi kerusakan budaya atau bahkan hlangnya budaya lokal. Penelitian ini menggunakan metode etnografi dengan menggunakan enam siklus yaitu pemilihan royek, pengajuan pertanyaan, pengumpulan data, membuat rekaman, analisis data, dan penulisan laporan. Metode penelitian etnografi ini digunakan karena ingin mengamati suatau fenomena yang ada pada masyarakat Banyumas khususnya Desa Karangtengah Kecamatan Baturraden, yaitu tradisi upacara panggih penganten sebagai wujud kebudayaan. Kerena permasalahan tersebut berkaitan langsung dengan manusia dan kebudayaannya, yaitu berdasarkan wawancara. Observassi, dan dokumentasi. Kemudian dalam menganalisis data, penelitian ini menggunakan metode reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini memiliki temuan bahwa terdapat sepuluh prosesi dalam tradisi upacara panggih di Desa Karangtengah antara lain: balangan gantal/sirih, wiji dadi, sinduran, bobot timbang, tanem pengantin, kacar-kucur, dhahar klimah, ngunjuk toya wening, tarik panggang, dan sungkeman. Kesepuluh posesi tersebut masing-masing memiliki makna dan nilai dalam tiga aspek, yaitu aqidah, ibadah, dan akhlak.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Nilai Pendidikan Islam, Adat Jawa, Tradisi Upacara Panggih
Subjects: 2x6 Sosial dan Budaya > 2x6.9 Adat Istiadat
2x6 Sosial dan Budaya > 2x6.9 Adat Istiadat > 2x6.94 Adat Istiadat setempat
2x7 Filsafat dan Perkembangan > 2x7.3 Pendidikan
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Anisa Yuliati
Date Deposited: 10 Jun 2024 02:40
Last Modified: 10 Jun 2024 02:40
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/24842

Actions (login required)

View Item View Item