STRATEGI FUNDRAISING WAKAF TUNAI PADA MI MA'ARIF AL FALAH JOYOKUSUMO BANJARNEGARA

Uut Setiya, Mingrum (2024) STRATEGI FUNDRAISING WAKAF TUNAI PADA MI MA'ARIF AL FALAH JOYOKUSUMO BANJARNEGARA. Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.

Preview

Text UUT SETIYA MINGRUM_STRATEGI FUNDRAISING WAKAF TUNAI PADA MI MA'ARIF AL FALAH JOYOKUSUMO BANJARNEGARA (2).pdf Download (3MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Salah satu instrumen dalam Islam yang erat kaitannya dengan perekonomian umat adalah wakaf. Seiring berkembangnya zaman, wakaf tidak hanya berupa tanah dan benda tidak bergerak saja, melainkan ada juga yang berupa benda bergerak seperti wakaf tunai. Potensi wakaf tunai di Indonesia sangat besar mengingat mayoritas penduduknya yang memeluk agama Islam. Namun, pada kenyataanya, banyak lembaga filantropi dan pengelola wakaf yang belum optimal dalam melakukan kegiatan pengumpulan (fundraising) dana wakaf. Padahal, kegiatan fundraising menjadi hal yang terpenting dalam sebuah lembaga sebagai sarana mencapai tujuan lembaga. Oleh karena itu, diperlukan strategi-strategi fundraising yang harus dikembangkan oleh para nadzir wakaf. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Dalam teknik pengumpulan data, penulis menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan dalam teknik analisis data, penulis menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Serta dalam teknik keabsahan data, penulis menggunakan triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Penelitian ini dilakukan di MI Ma’arif Al Falah Joyokusumo Banjarnegara yang turut melakukan kegiatan fundraising wakaf tunai untuk pengembangan sarana dan prasarana madrasah. Strategi fundraising yang diterapkan oleh MI Ma'arif Al Falah Joyokusumo Banjarnegara mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Holloway yang membagi tiga kategori usaha dalam fundraising. Pertama, menghimpun dana dari sumber-sumber yang sudah tersedia di masyarakat, seperti direct mail/proposal, jaringan keluarga dan alumni, media campaign, dll. Kedua, menjadikan harta wakaf produktif/menciptakan dana baru, seperti mendirikan fasilitas asrama. Ketiga, menghimpun dana wakaf dengan memberdayakan hasil wakaf untuk masyarakat umum/mauquf’alaih, seperti mengadakan pelatihan kaligrafi dan tilawati untuk para guru madrasah. Hasil penelitian menunjukan bahwa MI Ma’arif Al Falah Joyokusumo Banjarnegara telah berhasil melakukan kegiatan fundraising wakaf tunai dalam waktu yang singkat, namun mencapai hasil pengumpulan yang maksimal.

Actions (login required)

View Item