MAKNA TRADISI NYEWU DI DESA KARANGPAKIS KECAMATAN NUSAWUNGU KABUPATEN CILACAP

FITRIA, NURFATMAWATI (2024) MAKNA TRADISI NYEWU DI DESA KARANGPAKIS KECAMATAN NUSAWUNGU KABUPATEN CILACAP. Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

Preview

Text FITRIA NURFATMAWATI_1917503040_MAKNA TRADISI NYEWU DI DESA KARANGPAKIS KECAMATAN NUSAWUNGU KABUPATEN CILACAP.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosesi dan memahami makna tradisi nyewu di Desa Karangpakis Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan metode penelitian kualitatif didukung dengan studi kepustakaan (library research). Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Ritual dari Catherin Bell. Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan semua data atau keadaan subjek atau objek penelitian kemudian dianalisis dan data dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung pada saat ini dan selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya dan dapat memberikan informasi yang muktahir sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak yang dapat diterapkan pada berbagai masalah. Nyewu merupakan upacara peringatan seribu hari setelah meninggalnya seseorang. Makna upacara dalam tema ini lebih mengarah pada kronologisasi ritual selametan nyewu. Selametan berasal dari kata selamat, masyarakat Jawa memaknainya sebagai sebuah media untuk memanjatkan doa memohon keselamatan bagi yang meninggal dan yang ditinggal. Hasil penelitian ini menunjukan beberapa hal yaitu: (1) prosesi pelaksanaan tradisi nyewu terdiri dari persiapan, kegiatan inti dan penutup. Dalam persiapan dengan memberi woro-woro atau menyampaikan kepada keluarga dekat, kegiatan inti diawali dengan adanya penyembelihan kambing. Kemudian dilanjutkan dengan upacara ngijing atau nyandhi. Pada malam harinya dilanjutkan dengan mengirimkan doa yaitu dengan pembacaan tahlil dan yasin serta selamatan, kemudian ditutup dengan menyiram makam dengan banyu kembang (air bunga). (2) makna tradisi nyewu yang terdapat dalam uborampe dan makna tradisi nyewu yang terdapat dalam pelaksanaannya.

Actions (login required)

View Item