PANDANGAN TOKOH AGAMA DI PURBALINGGA TERHADAP PERUBAHAN BATAS USIA PERKAWINAN PADA UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2019 TENTANG PERKAWINAN

Farida, Istinganah (2021) PANDANGAN TOKOH AGAMA DI PURBALINGGA TERHADAP PERUBAHAN BATAS USIA PERKAWINAN PADA UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2019 TENTANG PERKAWINAN. Skripsi thesis, IAIN Purwokerto.

[img]
Preview
Text
Cover_Bab I_Bab V_Daftar Pustaka.pdf

Download (451kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Farida Istinganah_PANDANGAN TOKOH AGAMA DI PURBALINGGA TERHADAP PERUBAHAN BATAS USIA PERKAWINAN PADA UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2019.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia telah mengeluarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 22/PUU-XV/2017 Pasca perubahan menjadi UU No. 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan, yang menyebutkan batas usia nikah bagi calon pengantin yakni calon suami berusia 19 tahun dan calon istri berusia 19 tahun. Dalam praktik pasca perubahan batas usia perkawinan, di Purbalingga masih banyak masyarakat yang mengajukan permohonan dispensasi perkawinan. Dilihat dari fakta lapangan yang ada di Purbalingga, Perubahan batas usia perkawinan tersebut masih belum sesuai yang diharapkan. Sehingga disini tokoh agama memiliki peran sesuai dengan ketentuan asas UU RI Bab 1 Pasal 2 yang menyebutkan, perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaan. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu suatu penelitian yang dilakukan di lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data dari penelitian ini yaitu sumber data primer dan data sekunder, sumber data primer berasal dari observasi dan wawancara kepada para pihak terkait dengan persepsi tokoh agama terhadap perubahan batas usia perkawinan, sedangkan sumber data sekunder berasal dari buku-buku, jurnal, skripsi serta sumber ilmiah lain yang berkaitan dengan batas usia perkawinan dan hukum pernikahan dalam Islam. Teknik pengumpulan data menggunakan wanwancara, dan dokumentasi kemudian teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan ini, penulis menyimpulkan bahwa persepsi tokoh agama di Purbalingga setuju dengan adanya perubahan batas usia perkawinan karena bila tidak adanya perubahan akan ada faktor ketidaksiapan untuk menikah yang berakibat perceraian, konflik rumah tangga,dan juga ekonomi. Implikasi yang berlaku pada tokoh agama, dapat menurunkan angka permohonan dispensasi perkawinan pada anak-anak dilihat dari sebelum adanya perubahan dan sesudah adanya perubahan batas usia perkawinan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Perubahan, Batas Usia Perkawinan
Subjects: 2x4. Fiqih > 2x4.3 Munakahat > 2x4.31 Nikah (Nasab, RUkun, Akad, Maskawin, Mut'ah dll)
2x4. Fiqih > 2x4.8 Fiqih dari Berbagai Faham/ Mazhab
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Sdri Farida Istinganah
Date Deposited: 26 Feb 2021 06:42
Last Modified: 26 Feb 2021 06:42
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/9856

Actions (login required)

View Item View Item