PENERIMAAN DIRI LANJUT USIA (LANSIA) TANPA KELUARGA DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN SPIRITUAL DI DESA PADANGSARI MAJENANG CILACAP JAWA TENGAH

Sirbini, Sirbini (2021) PENERIMAAN DIRI LANJUT USIA (LANSIA) TANPA KELUARGA DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN SPIRITUAL DI DESA PADANGSARI MAJENANG CILACAP JAWA TENGAH. Skripsi thesis, IAIN Purwokerto.

[img]
Preview
Text
COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
SIRBINI_PENERIMAAN DIRI LANJUT USIA (LANSIA) TANPA KELUARGA DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN SPIRITUAL DI DESA PADANGSARI MAJENANG CILACAP JAWA TENGAH_.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Lansia yang berhubungan dekat dengan keluarganya mempunyai kecenderungan lebih sedikit untuk merasa kesepian dibanding lansia yang hubungannya jauh. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan fenomena penerimaan diri kesendirian lanjut usia (lansia) tanpa kelurga dalam mewujudkan kesejahteraan spiritual di desa padangsari majenang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses penerimaan diri lanjut usia (lansia) tanpa keluarga dalam mewujudkan kesejahteraan spiritual. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Subjek penelitian adalah lansia yang hidup sendiri/tanpa keluarga. Hasil penelitian menunjukan bahwa tahap penerimaan diri ini melalui tahap denial (penolakan), tahap anger (marah), tahap bergainning (tawar-menawar), tahap depression (depresi), dan tahap acceptance (penerimaan). Dari tahap tersebut dapat mewujudkan penerimaan diri apa adanya, tidak menolak diri sendiri apabila memiliki kelemahan dan kekurangan, memiliki keyakinan untuk mencinitai diri sendiri dimana seseorang tidak harus dicintai oleh orang lain dan dihargai oleh orang lain, dan untuk merasa berharga maka seseorang tidak perlu merasa benar-benar sempurna. Sedangkan tahap pemenuhan kebutuhan kesejahteraan spiritual melalu tahap religious knowladge (dimensi pengetahuan), dimana dalam tahap ini subjek dapat menghadirkan diri ditempat ibadah, berpartisipasi dalam aktifitas keagamaan, mengetahui tentang ibadah dan teologi ibadah. Kemudian tahap religious effect (dimensi konsekuensi), dimana subjek dapat menolong orang yang sedang kesulitas dan mendermakan hartanya. Adapun yang menjadi faktor terbentuknya kesejahteraan spiritual meliputi hubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan orang lain, hubungan dengan lingkungan dan hubungan dengan transenden. Kata Kunci: Penerimaan Diri, Lanjut Usia (Lansia), Kesejahteraan Spiritual

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Penerimaan Diri, Lanjut Usia (Lansia), Kesejahteraan Spiritual
Subjects: 2x6 Sosial dan Budaya > 2x6.1 Masyarakat Islam > 2x6.15 Kelompok Sosial
2x6 Sosial dan Budaya > 2x6.1 Masyarakat Islam > 2x6.17 Pelayanan kepada Masyarakat
Divisions: Fakultas Dakwah > Bimbingan dan Konseling Islam
Depositing User: Sdr Sirbini s
Date Deposited: 17 Feb 2021 02:23
Last Modified: 17 Feb 2021 02:23
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/9428

Actions (login required)

View Item View Item