INISIASI KESETARAAN HUBUNGAN SEKSUAL DALAM AL-BAQARAH: 223 (ANALISIS QIRA’AH MUBADALAH FAQIHUDDIN ABDUL KODIR)

MA'UNATUL, KHOERIYAH (2020) INISIASI KESETARAAN HUBUNGAN SEKSUAL DALAM AL-BAQARAH: 223 (ANALISIS QIRA’AH MUBADALAH FAQIHUDDIN ABDUL KODIR). Skripsi thesis, IAIN PURWOKERTO.

[img]
Preview
Text
MA’UNATUL KHOERIYAH_INISIASI KESETARAAN HUBUNGAN SEKSUAL.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
COVER_BAB I_BAB IV_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Manusia disamping sebagai makhluk sosial juga merupakan makhluk boilogis-seksual yang mempunyai dorongan seksual dan butuh akan hubungan seksual. Seperti halnya hewan, manusia diberi naluri-naluri dan hasrat seksual yang memungkinkannya untuk bereproduksi. Seiring berkembangnya kepercayaan dan paradigma yang ada, perempuan sebagai salah satu subjek seksual terpinggirkan keberadaannya. Kepercayaan dan budaya-budaya patriarki yang senantiasa tumbuh dimasyarakat menimbulkan konsekuensi logis bahwa perempuan hanya dinilai sebagai objek seksual oleh laki-laki. Sehingga aktivitas seksual yang terjadi dalam hubungan ini menimbulkan ketimpangan antara laki-laki dan perempuan. Melalui penelitian ini penulis bermaksud mencari perspektif al-Qur’an mengenai fenomena ketidaksetaraan hubungan seksual antara suami dan istri. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan mengambil data-data dari berbagai literatur (library research). Pada penelitian ini penulis menggunakan dua teori yakni teori Paradigma Thomas S. Kuhn untuk menganalisis konsep qira’ah mubadalah sebagai teori pembacaan al-Qur’an yang baru. Teori Qira’ah Mubadalah yang digagas oleh Faqihuddin Abdul Kodir sebagai teori kedua guna menganalisis QS. Al-Baqarah: 223 untuk memperoleh pandangan al-Qur’an terkait kesetaraan dalam hubungan seksual antara suami dan istri. Dari penelitian ini, hasil yang penulis temukan antara lain: Pertama, berkaitan dengan konsep mubadalah merupakan konsep kesetaraan dan kesalingan yang mencoba untuk melakukan pembacaan ulang terhadap ayat-ayat relasional antara laki-laki dan perempuan dengan menggunakan pendekatan yang ramah dan memandang perempuan sebagai subjek yang utuh. Theoretical framework metode qira’ah mubadalah ini adalah sebuah tafsir feminis yang domain penelitiannya berupa teks-teks keagamaan yang berhubungan dengan perempuan. Disamping itu, mubadalaah sebagai tafsir resiprokal sudah tercetuskan konsep awalnya sejak 2012 dan bergerak secara konsisten dalam isu kesetaraan gender. Kedua, berkaitan dengan kesetaraan dalam hubungan seksual antara suami dan istri yang terdapat dalam al-Qur’an. Dengan reinterpretasi dengan menggunakan konsep mubadalaah terhadap QS. Al-Baqarah: 223 dihasilkan sebuah makna bahwa al-Qur’an memandang istri sebagai individu yang memiliki hak yang sama dalam hubungan seksual sebagaimana suami. Sehingga tujuan pernikahan yang sakinah mawaddah wa rahmah dapat terwujud oleh kedua pasangan tadi berkat adanya kesaling perhatian dan kesetaraan dalam semua aspek rumah tangga, khususnya hubungan seksual. Kata kunci: Qira’ah Mubadalah, kesetaraan, QS. Al-Baqarah: 223 dan seksual

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Seksual, hubungan suami istri, mubadalah
Subjects: 2x0 Islam (Umum) > 2x0.3 Islam dan Ilmu Sosial
2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.3 Tafsir Al Qur'an
2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.3 Tafsir Al Qur'an > 2x1.31 Ilmu Tafsir
2x6 Sosial dan Budaya > 2x6.1 Masyarakat Islam
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora > Ilmu Al Quran dan Tafsir
Depositing User: Sdri Ma’unatul khoeriyah
Date Deposited: 03 Sep 2020 02:15
Last Modified: 03 Sep 2020 02:15
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/8006

Actions (login required)

View Item View Item