TABAYYUN TERHADAP BERITA DITINJAU DARI AL-QURAN DAN KODE ETIK JURNALISTIK (Studi atas Surat Al Hujurat ayat 6 dalam Tafsir Al-Misbah, Tafsir Al-Azhar dan Tafsir An-Nur)

SRI ROIJAH, 1617102038 (2020) TABAYYUN TERHADAP BERITA DITINJAU DARI AL-QURAN DAN KODE ETIK JURNALISTIK (Studi atas Surat Al Hujurat ayat 6 dalam Tafsir Al-Misbah, Tafsir Al-Azhar dan Tafsir An-Nur). Skripsi thesis, IAIN.

[img]
Preview
Text
COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (783kB) | Preview
[img]
Preview
Text
SRI ROIJAH_TABAYYUN TERHADAP BERITA DITINJAU DARI AL-QURAN DAN KODE ETIK JURNALISTIK (Studi atas .pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia setelah India dan Amerika yang mengalami permasalahan terkait penyebaran berita hoax (palsu). Penyebarannya yang begitu cepat hingga membuat kebanyakan masyarakat terlena. Salah satu penyebab terjadinya hal tersebut tidak lain adalah karena kemajuan teknologi. Peristiwa tersebut menuntut masyarakat untuk selalu bersikap waspada terhadap berbagai informasi yang datang. Masyarakat juga dituntut untuk senantiasa melakukan klarifikasi dan mengecek keakuratan informasi. Allah juga memerintahkan manusia terutama orang mukmin agar bertabayyun terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan dalam menerima informasi atau berita. Karena akan timbul penyesala di kemudian hari akibatmenuduh atau menyakiti orang yang tidak bersalah. Tak hanya Al-Quran yang mengatur terkait tabayyun, Kode Etik Jurnalistik (KEJ) pun demikian. Pendekatan yang digunakan penulis dalam penelitian skripsi ini adalah pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitiannya yaitu library research (kajian pustaka). Penulisan skripsi ini juga menggunakan studi komparatif yaitu membandingkan antara Tafsir Al-Misbah, Tafsir Al-Azhar dan Tafsir An-Nur sehingga dapat diketahui persamaan dan perbedaan dari masing-masing mufassir. Berdasarkan analisis yang dilakukan, hasil penelitian yang diperoleh ialah bahwa ketiga mufassir dalam menafsirkan QS Al-Hujurat ayat 6 mempunyai banyak persamaan dibandingkan dengan perbedaan yang ditemukan. Baik M. Quraish Shihab, Hamka maupun Hasbi ash-Shiddieqy sama-sama mengartikan fatabayyanu sebagai makna teliti dalam menerima berita atau informasi yang dibawa oleh orang fasiq. Diketahui pula jika Kode Etik Jurnalistik (KEJ) pun mengatur langkah-langkah tabayyun yang hal tersebut termuat dan diadopsi sebagai substansi pasal 1, pasal 3, pasal 4, dan pasal 8 dalam Kode Etik Jurnalistik (KEJ) yang berlaku di Indonesia.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: : Berita, Tabayyun, Al-Quran, Kode Etik Jurnalistik.
Subjects: 2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.07 Pendidikan, Pelatihan, Riset Al Qur'an
Divisions: Fakultas Dakwah > Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: ulfah rulli hastuti
Date Deposited: 02 Jul 2020 08:19
Last Modified: 02 Jul 2020 08:19
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/7388

Actions (login required)

View Item View Item