TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM DISTRIBUSI PUPUK BERSUBSIDI (Studi Kasus di Desa Bantarkawung Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes)

Rizki Inayatul Khasanah, NIM. 102322012 (2018) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM DISTRIBUSI PUPUK BERSUBSIDI (Studi Kasus di Desa Bantarkawung Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes). Skripsi thesis, IAIN PURWOKERTO.

[img] Text
ABSTRAK RIZKI.doc

Download (25kB)
[img]
Preview
Text
RIZKI INAYATUL KHASANAH_TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM DISTRIBUSI PUPUK BERSUBSIDI.pdf

Download (976kB) | Preview

Abstract

Realitas yang nampak dalam masyarakat adalah banyak terjadi ketidakadilan, ketimpangan dan penyimpangan distribusi barang dan jasa yang mengakibatkan kelangkaan, dan akhirnya berdampak pada kenaikan harga barang di pasaran. Islam sebagai agama yang rahmah lil 'alamin diharapkan mampu memberikan alternatif pemecahan terhadap problem ekonomi umat, khususnya pada sistem distribusi pupuk bersubsidi, mulai dari proses pendistribusian beserta isu penyimpangan distribusinya, yang kemudian dianalisis menggunakan perspektif hukum Islam sebagai solusi agar sistem pendistribusian yang sudah ada dapat menjamin kelancaran pengadaan dan penyaluran pupuk serta ketersediaan pupuk di kalangan petani. Penelitian ini memiliki dua tujuan, yaitu: (1) Untuk mendeskripsikan sistem distribusi pupuk bersubsidi di Desa Bantarkawung; dan (2) Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap sistem distribusi pupuk bersubsidi di Desa Bantarkawung Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), dengan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa deskriptif kualitatif yang terdiri atas tiga alur kegiatan yang berlangsung secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, Sistem distribusi pupuk bersubsidi di Desa Bantarkawung dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu: (a) Sosialisasi penyaluran pupuk dengan beberapa pihak yang terlibat; (b) Penyusunan RDKK; (c) Pendistribusian pupuk bersubsidi berdasarkan RDKK; (d) Pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, Distributor, dan masyarakat. Adapun penyimpangan yang terjadi, antara lain: (a) Menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani dengan lahan di atas dua hektar; (b) Penjualan harga pupuk subsidi di atas HET yang telah ditetapkan pemerintah; serta (c) Kelangkaan pupuk bersubsidi akibat penggunaan berlebih oleh petani, karena tidak menggunakan sistem pemupukan berimbang yang dianjurkan pemerintah. Kedua, Dalam pandangan hukum Islam, sistem distribusi pupuk bersubsidi di Desa Bantarkawung bertentangan dengan prinsip-prinsip distibusi dalam Islam, khususnya pada prinsip kebebasan dan keadilan. Islam memberi kebebasan kepada para pedagang dan tidak menerapkan standarisasi sistem distribusi. Namun demikian, Islam menganjurkan kepada para pedagang untuk tetap memperhatikan kode etik yang disyariatkan dalam Islam dengan cara tidak mengambil keuntungan yang diharamkan dalam Islam. Konsep distribusi di dalam Islam menyebutkan bahwa distribusi harus merupakan keadaan ekonomi yang memenuhi tuntutan keseimbangan dan keadilan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Sistem Distribusi, Ekonomi Islam, Pupuk bersubsidi
Subjects: 2x4. Fiqih > 2x4.2 Muamalah > 2x4.29 Aspek Muamalah lain (Taflis, Ihya ul mawaat, Ujroh (upah)Hajr, Luqatah, Kharaj, Jizyah)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Sdri Siswa Prakerin
Date Deposited: 16 Apr 2018 08:49
Last Modified: 16 Apr 2018 08:49
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/3506

Actions (login required)

View Item View Item