INTERNALISASI NILAI-NILAI PROFETIK DALAM KEGIATAN ESKTRAKURIKULER PALANG MERAH REMAJA (PMR) DI MAN PURBALINGGA

Nabila, Amatulloh (2025) INTERNALISASI NILAI-NILAI PROFETIK DALAM KEGIATAN ESKTRAKURIKULER PALANG MERAH REMAJA (PMR) DI MAN PURBALINGGA. Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

Preview

Text Nabila Amatulloh_Internalisasi Nilai-Nilai Profetik Dalam kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) Di MAN Purbalingga.pdf Download (4MB) | Preview

Abstract

Pendidikan Indonesia saat ini didominasi pada tujuan penguasaan kognitif siswa dengan sedikit presentase aspek afektif dan psikomotorik yang seharusnya mendapatkan porsi sama dengan aspek kognitif, sehingga terwujud siswa yang cerdas, berakhlakul karimah, terampil dan memiliki keimanan yang kuat sesuai dengan tuntunan suri tauladan Nabi Muhammad saw berdasarkan hal tersebut, pendidikan perlu di arahkan pada visi misi pendidikan profetik (kenabian) yang meliputi nilai humanisasi, nilai liberasi, dan nilai transendensi melalui proses internalisasi sehingga menjadi kepribadian peserta didik yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses internalisasi nilai-nilai profetik yang meliputi humanisasi, liberasi, dan transendensi dalam kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) di MAN Purbalingga. Nilai-nilai profetik merupakan nilai-nilai kenabian yang bersumber dari ajaran Islam dan menjadi landasan pembentukan karakter peserta didik yang beriman, berakhlak mulia, serta peduli terhadap sesama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari pembina PMR, siswa anggota PMR, dan pihak madrasah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa internalisasi nilai-nilai profetik dilakukan melalui berbagai kegiatan PMR, seperti pertolongan pertama, donor darah, musyawarah, dan bakti sosial. Nilai humanisasi terinternalisasi melalui kegiatan pertolongan pertama dan donor darah, yang menumbuhkan empati, kepedulian, dan rasa kemanusiaan. Nilai liberasi tercermin dalam kegiatan musyawarah dan bakti sosial yang mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, aktif, dan memiliki kesadaran sosial dalam membantu sesama tanpa membeda-bedakan suku, agama, dan status sosial. Sedangkan nilai transendensi tampak dalam semangat keikhlasan, ketulusan, dan pengabdian kepada Allah Swt yang melandasi seluruh aktivitas PMR, menjadikan kegiatan tersebut tidak hanya bermakna sosial, tetapi juga sebagai bentuk ibadah.

Actions (login required)

View Item