Ahmad, Zayyadi (2025) PENDEKATAN HERMENEUTIKA MAQĀṢIDĪ DALAM MEMAHAMI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) NO. 07 TAHUN 2005 TENTANG PELARANGAN PLURALISME, SEKULARISME, DAN LIBERALISME DI INDONESIA. Doctoral thesis, Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto.
|
Text
DISERTASI AHMAD ZAYYADI.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Ahmad Zayyadi NIM. 201771016, Pendekatan Hermeneutika Maqāṣidī Dalam Memahami Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 07 Tahun 2005 Tentang Pelarangan Pluralisme, Sekularisme, Dan Liberalisme Di Indonesia. Perdebatan pro dan kontra terkait Fatwa MUI Nomor 7 Tahun 2005 tentang pelarangan pluralisme, sekularisme, dan liberalisme di Indonesia menarik untuk dikaji dengan menggunakan pendekatan hermeneutika maqāṣidī, meskipun mayoritas umat Islam belum dapat menerima pendekatan ini dan lebih memilih untuk mengikuti pola pikir serta metodologi ulama terdahulu. Hermeneutika maqāsidī adalah model interpretasi baru yang menggabungkan keilmuan Barat dengan tradisi interpretasi Islam yang terdiri atas otoritas persuasif dan otoritas koersif. Metode penelitian yang digunakan dalam disertasi ini adalah kepustakaan dengan metode mixed dengan lapangsung yang bersumber dari Fatwa MUI Nomor 7 Tahun 2005 dengan menggunakan paradigma kolaborasi hermeneutika dengan maqāṣid al-syarī’ah. Kemudian akan dianalisis dengan menggabungkan paradigma hermeneutika Maqāṣidī dari Khaled M. Abou El-Fadl dan Nashr Hamid Abu Zayd, serta pendekatan Maqāṣidī dari Jasser Auda dan Muhammad Talbi dalam memahami Fatwa MUI tentang pelarangan pluralisme, liberalisme, dan sekularisme agama. Fakta di lapangan dalam bentuk bentuk kolaborasi dan kompromi antara penggagas Islam Iiberal dan sebagaian tim perumus Fatwa MUI Nomor 7 Tahun 2005 bahwa penyebab pengharaman pluralisme, liberalisme, dan sekluarisme adalah karena ada peristiwa Bom Bali dalam rangka menanggulangi peristiwa tersebut. Kesimpulan dari riset ini adalah bahwa hermeneutika maqāṣidī, ketika diterapkan pada cara memahami Fatwa MUI menghasilkan interpretasi baru yang lebih proporsional dan kontekstual sesuai dengan kondisi sosial dan budaya di Indonesia. Pendekatan Hermeneutika Maqāṣidī ini juga mempertimbangkan pemahaman yang lebih humanis dan membumi, yang sejalan dengan prinsip maqāṣid al-sharī’ah dalam mencapai kemaslahatan umum. Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan hermeneutika maqāṣidī dapat memberikan kontribusi ilmiah yang signifikan terhadap isu pluralisme, liberalisme, dan sekularisme di Indonesia. Pendekatan ini menekankan pentingnya pembacaan teks yang kontekstual dan produktif, sehingga mampu menjembatani antara prinsipprinsip hukum Islam dengan realitas kehidupan modern. Oleh karena itu, hermeneutika maqāṣidī tidak hanya relevan dalam diskusi akademis, tetapi juga praktis dalam mengarahkan umat Islam menuju pemahaman yang lebih inklusif dan progresif. Disertasi ini memberikan novelty sebagai landasan bagi pengembangan interpretasi yang lebih adaptif dan responsif dan kontektual terhadap dinamika masyarakat intelektual, sekaligus menawarkan alternatif yang konstruktif. Keyword: Hermeneutika Maqāsidī, Fatwa, Pluralisme, Sekularisme, dan liberalisme
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hermeneutika Maqāsidī, Fatwa, Pluralisme, Sekularisme, dan liberalisme |
Subjects: | 2x4. Fiqih > 2x4.02 Ushul Fiqih 2x4. Fiqih > 2x4.9 Aspek Fiqih lainnya |
Divisions: | Doktoral (S3) Islamic Interdisiplinary |
Depositing User: | Ahmad Zayyadi |
Date Deposited: | 25 Apr 2025 06:42 |
Last Modified: | 25 Apr 2025 06:42 |
URI: | http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/30760 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |