KONSEP HERMENEUTIKA FEMINISME DALAM KEPEMIMPINAN KELUARGA (Studi Komparatif Pemikiran Amina Wadud dan Siti Musdah Mulia)

Naila, Anis (2025) KONSEP HERMENEUTIKA FEMINISME DALAM KEPEMIMPINAN KELUARGA (Studi Komparatif Pemikiran Amina Wadud dan Siti Musdah Mulia). Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri.

Preview

Text NAILA ANIS_KONSEP HERMENEUTIKA FEMINISME DALAM KEPEMIMPINAN KELUARGA (Studi Komparatif Pemikiran Amina Wadud dan Siti Musdah Mulia).pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Isu utama yang dibahas adalah ketidaksetaraan akses perempuan untuk memimpin, terutama di komunitas konservatif. Kepemimpinan perempuan menjadi topik sensitif yang sering diperdebatkan. Perspektif hermeneutika feminisme menawarkan interpretasi lebih adil terhadap posisi perempuan dalam Islam, membuka peluang mereka dalam kepemimpinan tanpa terbatas norma tradisional. Penelitian ini menganalisis pemikiran Amina Wadud dan Siti Musdah Mulia, yang keduanya menggali kesetaraan gender dalam Islam. Wadud menekankan tafsir feminis yang sensitif gender, sementara Musdah Mulia menantang interpretasi tradisional yang membatasi peran perempuan dalam masyarakat dan agama. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan Library Research, yaitu pengumpulan data melalui sumber kepustakaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif-historis untuk memahami konteks pemikiran kedua tokoh, serta menganalisis perbedaan dan persamaan dalam konsep hermeneutika feminisme yang dikemukakan. Metode analisis data yang digunakan adalah studi komparatif, yang bertujuan untuk membandingkan pandangan-pandangan Amina Wadud dan Siti Musdah Mulia mengenai peran perempuan dalam kepemimpinan, serta bagaimana keduanya menggunakan hermeneutika untuk menafsirkan teks-teks agama yang berkaitan dengan isu gender. Sumber data primer berasal dari buku-buku yang ditulis oleh kedua tokoh tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua pemikir ini memberikan kontribusi signifikan dalam memperjuangkan kepemimpinan perempuan dengan cara mereinterpretasi teks-teks agama. Mereka mengusulkan pendekatan hermeneutika yang dapat menyusun kembali peran perempuan dalam konteks agama dan kepemimpinan, sambil mempertimbangkan faktor historis, sosial, dan budaya yang memengaruhi pemahaman agama itu sendiri. Kata Kunci : Hermeneutika, Feminisme Islam, Kepemimpinan Perempuan

Actions (login required)

View Item