Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Akad Sewa Menyewa Delman Di Bumiayu Kabupaten Brebes Jawa Tengah

WAHYU, SAPUTRA (2025) Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Akad Sewa Menyewa Delman Di Bumiayu Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Skripsi thesis, UIN Prof.K.H. Saifuddin Zuhri.

Preview

Text terbaru banget (wahyu) (1) (3).pdf Download (871kB) | Preview

Abstract

Sewa menyewa adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikat dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainnya kenikmatan dari sesuatu barang, selama suatu waktu tertentu dan dengan pembayaran suatu harga, yang oleh pihak tersebut belakangan itu menyenggupi pembayaran sesuai dengan yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaan praktek sewa menyewa kuda di Bumiayu terdapat kerjasama yang terjadi antara pemilik kuda dan penyewa kuda, kerjasama ini menerapkan sistem pembayaran setor uang sewa setiap hari tanpa melihat ramai atau tidaknya penumpang Hal ini berarti dalam kerjasama sewa menyewa delman terkadang merugikan penyewa delman. Berdasarkan latar belakang terdapat beberapa rumusan masalah diantaranya adalah, bagaimana praktek sewa menyewa kuda delman di Bumiayu?, dan bagaimana tinjaun hukum Islam terhadap praktik sewa menyewa kuda delman di Bumiayu, Kabupaten Brebes? Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode observasi (pengamatan), wawancara (interview) dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun untuk perjanjian sewa menyewa atau Ijarah pada sewa menyewa delman di Bumiayu, Kabupaten Brebes, dapat disimpulkna bahwa akad yang digunakan dalam transaksi ini pada dasarnya berlandaskan prinsip tolong-menolong (ta’awun) yang merupakan salah satu nilai penting dalam hukum Islam. Prinsip tolong-menolong tercermin dalam hubungan antara kusir delman dan penyewa, dimana kedua belah pihak saling memberikan manfaat. Namun, terdapat unsur ketidakjelasan mengenai syarat penyitaan delman jika penyewa tidak membayar setoran selama tiga hari berturut-turut. Ketentuan ini tidak dikonfirmasikan secara jelas di awal perjanjian, sehingga dapat menimbulkan ketidakpastian dan potensi sengketa antara kedua belah pihak.

Actions (login required)

View Item