Intan, Nur Mufidah (2025) IMPLEMENTASI PROGRAM ELSIMIL DI KUA GANDRUNGMANGU SEBAGAI SYARAT IZIN MENIKAH PERSPEKTIF TEORI KESADARAN HUKUM DAN USHUL FIQH. Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri.
|
Text
INTAN NUR MUFIDAH_IMPLEMENTASI PROGRAM ELSIMIL DI KUA GANDRUNGMANGU SEBAGAI SYARAT IZIN MENIKAH PERSPEKTIF TEORI KESADARAN HUKUM DAN USHUL FIQH.pdf Download (5MB) | Preview |
Abstract
Tingginya angka stunting di Indonesia menjadi perhatian pemerintah karena berdampak pada kualitas sumber daya manusia. Salah satu penyebabnya adalah kesehatan reproduksi ibu yang tidak sehat dan kurangnya gizi pada anak. Di Kecamatan Gandrungmangu, kasus stunting masih menjadi perhatian pihak setempat, sehingga di KUA Gandrungmangu menerapkan sertifikat Elsimil sebagai syarat tambahan izin menikah. Program Elsimil merupakan program dari BKKBN sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 yang bertujuan mengedukasi dan mendeteksi dini calon pengantin dari risiko stunting pada anak yang dilahirkan. Persyaratan ini merupakan suatu kewajiban bagi calon pengantin yang akan menglangsungkan pernikahan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yuridis-sosiologis untuk mengkaji bagaimana kebijakan yang diterapkan KUA Gandrungmangu dengan praktiknya di lapangan yaitu sejauh mana masyaratan memahami dan mematuhi kebijkaan yang berlaku. Secara penelitian ini menggunakan perspektif kesadaran hukum dan ushul fiqh mengenai dua pendekatan yaitu maqas>id asy-syari>’ah dan sadd az\-z\ari>’ah. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dengan penghulu, calon pengantin, serta buku referensi utama mengenai kesadaran hukum & kepatuhan hukum dan ushul fiqh. Sedangkan sumber sekunder adalah buku, jurnal, artikel, skripsi, serta sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program Elsimil sebagai syarat izin menikah di KUA Gandrungmangu menunjukkan bahwa kesadaran hukum calon pengantin sudah tinggi, ditandai dengan pemahaman dan kepatuhan terhadap tujuan dan manfaat Elsimil tanpa adanya paksaan. Kebijakan ini sejalan dengan upaya meningkatkan kesiapan kesehatan reproduksi dan menurunkan angka stunting sebagaimana diamanatkan dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2021. Dari perspektif ushul fiqh, syarat izin menikah berupa sertifikat Elsimil berada pada tingkat tahs>iniyya>t karena bersifat penyempurna kualitas pernikahan tanpa mempengaruhi keabsahan hukum nikah. Sementara itu, secara substansi, program Elsimil mencerminkan prinsip sadd az\-z\ari>’ah karena berfungsi sebagai langkah preventif dalam menolak kemudaratan berupa risiko stunting. Dengan demikian, Elsimil memiliki nilai strategis baik secara hukum positif maupun dalam pandangan hukum Islam.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Elsimil, syarat izin menikah, kedasaran hukum, ushul fiqh |
Subjects: | 2x4. Fiqih > 2x4.02 Ushul Fiqih 2x4. Fiqih > 2x4.3 Munakahat 2x4. Fiqih > 2x4.3 Munakahat > 2x4.31 Nikah (Nasab, RUkun, Akad, Maskawin, Mut'ah dll) 2x4. Fiqih > 2x4.3 Munakahat > 2x4.39 Aspek Munakahat lain (KB, Bayi tabung dll) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Intan Nur Mufidah |
Date Deposited: | 21 Apr 2025 08:03 |
Last Modified: | 21 Apr 2025 08:03 |
URI: | http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/30339 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |