Sita, Ning Ratri (2025) ANALISIS FRAMING CHANNEL YOUTUBE MATA NAJWA TERKAIT BATASAN USIA CAPRES PRABOWO SUBIANTO DAN CAWAPRES GIBRAN RAKABUMING RAKA PADA PEMILU TAHUN 2024. Masters thesis, UIN Prof. K.H.Saifuddin Zuhri.
|
Text
Sita Ning Ratri_Analisis Framing Channel Youtube Mata Najwa Terkait Batasan Usia Capres Prabowo Subianto dan cawapres Gibran Rakabuming Raka pada Pemilu Tahun 2024.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Keputusan Mahkamah Konstitusi untuk merubah batasan usia Capres dan Cawarpres menjelang pendaftaran merupakan keputusan yang sangat kontroversial. Mahkamah Konstitusi merubah batas usia Capres dan Cawapres yang semula 40 tahun menjadi 35 tahun dengan syarat pernah menjabat sebagai pejabat negara dan terpilih melalui pemilu menimbulkan banyak perdebatan publik dan perpecahan pendapat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis bagaimana kanal YouTube Mata Najwa merepresentasikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai capres dan cawapres pada Pemilu 2024 dengan fokus pada strategi framing dalam narasi visual dan suara. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memahami pembentukan framing yang dilakukan oleh Mata Najwa dari sudut pandang visual dan narasi suara terkait putusan MK mengenai batasan usia capres dan cawapres, serta implikasinya terhadap persepsi publik terhadap kedua kandidat tersebut. Metode penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivisme sebagai perspektifnya dan menggunakan metode analisis framing milik Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki untuk mengidentifikasi struktur sintaksis, skrip, tematik, dan retois di dalam tayangan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Mata Najwa menggunakan ideologi Jurnalisme Kritis untuk menyoroti isu yang kontroversial kali ini dan dalam tayangan kali ini Mata Najwa menghadirkan berbagai macam narasumber dari berbagai kalangan sehingga berhasil menciptakan diskursus publik yang kritis dan juga memunculkan lunturnya kepercayaan publik terhadap independensi Mahakamah Konstitusi. Pendekatan kritis yang dilakukan dalam analisis framing berita putusan Mahkamah Konstitusi pada Mata Najwa kali ini lebih menonjolkan framing yang negatif atau kurang baik terhadap wakil calon presiden yaitu Gibran Rakabuming Raka karena atas kemunculan nya sebagai wakil presiden dianggap menimbulkan dampak yang negatif terhadap dmokrasi, etika poolitik dan munculnya kepentingan individu dan politik. Keputusan Mahkamah Konstitusi untuk merubah batasan usia Capres dan Cawarpres menjelang pendaftaran merupakan keputusan yang sangat kontroversial. Mahkamah Konstitusi merubah batas usia Capres dan Cawapres yang semula 40 tahun menjadi 35 tahun dengan syarat pernah menjabat sebagai pejabat negara dan terpilih melalui pemilu menimbulkan banyak perdebatan publik dan perpecahan pendapat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis bagaimana kanal YouTube Mata Najwa merepresentasikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai capres dan cawapres pada Pemilu 2024 dengan fokus pada strategi framing dalam narasi visual dan suara. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memahami pembentukan framing yang dilakukan oleh Mata Najwa dari sudut pandang visual dan narasi suara terkait putusan MK mengenai batasan usia capres dan cawapres, serta implikasinya terhadap persepsi publik terhadap kedua kandidat tersebut. Metode penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivisme sebagai perspektifnya dan menggunakan metode analisis framing milik Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki untuk mengidentifikasi struktur sintaksis, skrip, tematik, dan retois di dalam tayangan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Mata Najwa menggunakan ideologi Jurnalisme Kritis untuk menyoroti isu yang kontroversial kali ini dan dalam tayangan kali ini Mata Najwa menghadirkan berbagai macam narasumber dari berbagai kalangan sehingga berhasil menciptakan diskursus publik yang kritis dan juga memunculkan lunturnya kepercayaan publik terhadap independensi Mahakamah Konstitusi. Pendekatan kritis yang dilakukan dalam analisis framing berita putusan Mahkamah Konstitusi pada Mata Najwa kali ini lebih menonjolkan framing yang negatif atau kurang baik terhadap wakil calon presiden yaitu Gibran Rakabuming Raka karena atas kemunculan nya sebagai wakil presiden dianggap menimbulkan dampak yang negatif terhadap dmokrasi, etika poolitik dan munculnya kepentingan individu dan politik.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Analisis Framing,Berita, Putusan Mahkamah Konstitusi, Pemilu, Youtube |
Subjects: | 2x6 Sosial dan Budaya > 2x6.2 Politik 300 Social sciences > 302 Social interaction |
Divisions: | Pascasarjana > Komunikasi dan Penyiaran Islam |
Depositing User: | Sita Ning Ratri |
Date Deposited: | 22 Apr 2025 07:16 |
Last Modified: | 22 Apr 2025 07:16 |
URI: | http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/30175 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |