KETENTUAN QADHA DAN FIDYAH PUASA RAMADHAN BAGI WANITA HAMIL DAN MENYUSUI PERSPEKTIF KITAB AL-HIDAYAH DAN KITAB FATHUL QORIB

Muhamad, Solehan (2025) KETENTUAN QADHA DAN FIDYAH PUASA RAMADHAN BAGI WANITA HAMIL DAN MENYUSUI PERSPEKTIF KITAB AL-HIDAYAH DAN KITAB FATHUL QORIB. Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI_M SOLEHAN_201704010.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Puasa adalah menahan diri dari segala hal yang bisa membatalkan puasa seperti makan dan minum dari awal hari hingga akhir hari. Puasa ada yang hukumnya wajib, sunnah, dan juga haram. Salah satu puasa yang hukumnya wajib dilakukan adalah puasa Ramadhan. Jika mereka meninggalkan puasa Ramadhan, para ulama menjelaskan bahwa mereka harus berpuasa keesokan harinya, atau yang kita sebut qadha. Apabila qadha belum selesai pada saat tibanya Ramadhan kedua, maka dianggap wajib hukumnya membayar fidyah dalam qadha tersebut. Tujuan penelitian ini berfokus pada komparasi pemikiran pendapat kedua kitab, yaitu kitab al-Hidayah dan kitab Fathul Qorib tentang ketentuan qadha dan fidyah puasa bagi wanita hamil dan menyusui. Jenis penelitian yang penulis gunakan untuk diteliti adalah jenis metode kepustakaan (library research) yang bersifat pendekatan kualitatif yang menghasilkan data berupa deskriptif dengan ragam penelitian studi pustaka. Metode pengumpulan data dan informasi dari berbagai cara seperti mengumpulkan dan mempelajari langsung kitab-kitab atau buku-buku karya tokoh yang diteliti. Kemudian data tersebut dianalisis mengenai masalah yang berkaitan dengan ketentuan qadha dan fidyah puasa Ramadhan, kemudian menggali perbedaan dan persamaan pandangan dari kedua kitab tersebut terhadap ketentuan qadha dan fidyah puasa bagi wanita hamil dan menyusui dan mengambil sebuah kesimpulan dari pandangan kedua kitab tersebut. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa mengenai ketentuan qadha dan fidyah puasa Ramadhan bagi wanita hamil dan menyusui, dalam kitab al-Hidayah menjelaskan bahwa wanita yang sedang hamil atau menyusui mempunyai hak hukum yang sama dengan seseorang yang sedang menstruasi, nifas, sakit, dan bepergian. Oleh karena itu, yang perlu dilakukan hanyalah mengganti (mengqadha) puasanya saja. Sedangkan dalam kitab Fathul Qorib memandang bahwa wanita yang sedang hamil atau menyusui tidak bisa dibandingkan dengan orang yang sedang menstruasi, nifas, sakit, dan bepergian. Sebaliknya mereka dibandingkan dengan orang-orang yang menjalankan puasa secara berat, artinya selain harus membayar fidyah, mereka juga harus mengqadha puasa yang ditinggalkan. Kata Kunci : Puasa, Qadha, dan Fidyah

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Puasa, Qadha, dan Fidyah
Subjects: 2x4. Fiqih > 2x4.8 Fiqih dari Berbagai Faham/ Mazhab
Divisions: Fakultas Syariah > Perbandingan Madzhab
Depositing User: Muhamad Solehan
Date Deposited: 21 Jan 2025 02:15
Last Modified: 21 Jan 2025 02:15
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/29173

Actions (login required)

View Item View Item