LEGAL REASONING HAKIM MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM PUTUSAN NOMOR 114/PUU-XX/2022 TENTANG SISTEM PEMILIHAN UMUM PROPORSIONAL TERBUKA PERSPEKTIF MASLAHAH

Hikmah, Abi Ramadhan (2025) LEGAL REASONING HAKIM MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM PUTUSAN NOMOR 114/PUU-XX/2022 TENTANG SISTEM PEMILIHAN UMUM PROPORSIONAL TERBUKA PERSPEKTIF MASLAHAH. Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.

Preview

Text Hikmah Abi Ramadhan_ Legal Reasoning Hakim Mahkamah Konstitusi Dalam Putusan Nomor 114 PUU-XX 2022 Tentang Sistem Pemilihan Umum Proporsional Terbuka Perspektif Maslahah.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Mahkamah Konstitusi dalam Putusan 114/PUU-XX/2022 menyatakan dalam provisi menolak permohonan provisi para Pemohon dan dalam pokok permohonan menolak permohonan para Pemohon untuk seluruhnya. Hal ini mengenai terkait permohonan Pemohon bahwa sistem proporsional dengan daftar terbuka tidak sesuai dengan konstitusi. Akan tetapi menurut Mahkamah bahwa permohonan Pemohon tidak beralasan menurut hukum dan tidak relevan. Selain itu pertimbangan hukum Mahkamah bertujuan untuk mencapai kemaslahatan warga negara. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui legal reasoning hakim Mahkamah dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 114/PUU-XX/2022 dan untuk mengetahui tinjauan maslahah terkait legal reasoning hakim Mahkamah dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 114/PUU-XX/2022. Pada penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian kepustakaan atau library research. Bahan hukum primer terdiri dari UUD NRI 1945, UU No. 7 Tahun 2014, dan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 114/PUU-XX/2022. Sedangkan bahan hukum sekunder terdiri dari hasil penelitian hukum, jurnal-jurnal hukum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa legal reasoning hakim Mahkamah dalam Putusan a quo menggunakan metode penafsiran original intent yakni penafsiran dengan cara menelaah sejarah hukumnya yaitu risalah-risalah pada Pasal 22E ayat (3) UUD 1945 dan penafsiran secara sistematis yakni mengkaitkan dengan peraturan perundang-undangan secara keseluruhan. Dan terhadap legal reasoning dalam putusan a quo telah mewujudkan kemaslahatan, hal ini didasarkan pada maslahah daruriyat, dikarenakan kedua sistem tersebut memiliki kadar mudharat, akan tetapi kita dianjurkan memilih salah satu yang nilai mudharatnya lebih kecil yaitu sistem proporsional terbuka karena sistem proporsional tertutup seperti memilih kucing di dalam karung. Kata Kunci: Legal Reasoning, Proporsional Terbuka, Maslahah

Actions (login required)

View Item