MOTIF FENOMENA PEMBACAAN AL-QUR’AN DENGAN NAĢAMᾹT (ANALISIS FENOMENOLOGI ALFRED SCHUTZ)

Aqilatuz, Zakiyah (2025) MOTIF FENOMENA PEMBACAAN AL-QUR’AN DENGAN NAĢAMᾹT (ANALISIS FENOMENOLOGI ALFRED SCHUTZ). Motif Fenomena Pembacaan Al-Qur'an dengan Naģamāt: Analisis Fenomenologi Alfred Schutz, 9 (2). pp. 311-328.

Preview

Text Aqilatuz Zakiyah_Motif Fenomena Pembacaan Al-Qur'an dengan Naghamat (Analisis Fenomenologi Alfred Schutz).pdf - Submitted Version Download (2MB) | Preview

Abstract

Abstract The use of naģamāt in reading the Qur’an has become a cultural specialty that has attracted attention in the Islamic world, including Indonesian Muslim community. Almost every religious, ceremonial, and life cycle ritual event begins with the reading of the holy verses of the Qur’an with the dignity of mujawwad. This phenomenon of course occurs accompanied by several goals want to achieve by the readers as well as the reasons behind it. This article aims to reveal the motives of the phenomenon of reading the Qur’an with naģamāt and attempts to analyze the data using Alfred Schutz’s phenomenological theory. Through understanding the cause and purpose of the act of reading the Qur’an with naģamāt and exploring the experiences of some individuals involved, the motives can be drawn from this phenomenon. This research is a qualitative field study. The data are collected through in-depth interviews, observation and document study. Based on the analysis regarding the cause and purpose of the action, as well as from the experiences of the individuals directly involved, the result of this research indicates that reading the Qur’an with naģamāt has five motives, including aesthetic motive, emotional motive, religious motive, motivational motive, and health motive. The health motive is only a goal (in order motive), the other motives are elaborations of because motive and in order motive. Keywords: Motive, Phenomenon, Al-Qur’an, Naģamāt Abstrak Penggunaan naģamāt dalam membaca Al-Qur’an sudah menjadi budaya khas yang menarik perhatian di dunia Islam tak terkecuali masyarakat muslim Indonesia. Hampir setiap acara keagamaan, seremonial, dan ritual daur hidup diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an menggunakan naģamāt martabat mujawwad. Fenomena ini tentunya terjadi disertai dengan adanya tujuan yang ingin dicapai oleh para pembaca dan juga sebab yang melatarbelakanginya. Penulis bermaksud mengungkap motif dari fenomena pembacaan Al-Qur’an dengan naģamāt ini secara lebih mendalam dengan menggunakan analisis teori fenomenologi Alfred Schutz. Dengan mengetahui sebab dan tujuan dari tindakan pembacaan Al-Qur’an menggunakan naģamāt, serta dengan menggali pengalaman dari individu-individu yang terlibat langsung, akan dapat diketahui motif dari fenomena tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif berbasis lapangan dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen. Berdasarkan penjelasan mengenai sebab dan tujuan dari tindakan, serta dari pengalaman para individu yang terlibat langsung, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembacaan Al-Qur’an dengan naģamāt mempunyai lima motif, diantaranya adalah motif estetika, motif emosional, motif religius, motif motivasi, dan motif kesehatan. Motif kesehatan hanya spesifik menjadi tujuan (in order motive), Adapun motif-motif lainnya merupakan elaborasi dari because motive dan in order motive. Kata kunci: Motif, Fenomena, Al-Qur’an, Naģamāt

Actions (login required)

View Item