Faqih Aji, Fawaid (2025) ANALISIS KESESUAIAN KONSEP IHDAD TERHADAP WANITA KARIER PERSPEKTIF WAHBAH AZ-ZUHAILI (Studi Kasus di Desa Karangjambu Kecamatan Karangjambu Kabupaten Purbalingga). Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri.
|
Text
Faqih aji fawaid_Analisis Kesesuaian Konsep Ihdad Terhadap Wanita Karier Perspektif Wahbah Az-zuhaili (Studi Kasus di Desa Karangjambu Kecamatan Karangjambu Kabupaten Purbalingga).pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Pada masa sekarang, wanita terlibat dalam berbagai kegiatan dan pekerjaan di ruang publik sebagai bentuk partisipasi dalam pembangunan. Dalam ajaran Islam, maupun Kompilasi Hukum Islam pasal 170 ayat 1, seorang istri yang ditinggal mati suaminya memiliki kewajiban untuk menjalankan ih{da<d atau masa berkabung selama empat bulan sepuluh hari. Kewajiban ih{da<d menimbulkan dilema bagi wanita karier mengingat wanita tersebut memiliki tanggung jawab pekerjaan di luar rumah. Hal ini terlihat di Desa Karangjambu Kecamatan Karangjambu Kabupaten Purbalingga, di mana ditemukan beberapa wanita karier yang tidak melaksanakan ih{da<d sesuai ketentuan syariat Islam karena tuntutan pekerjaan. Penelitian ini menganalisis kesesuaian konsep ih{da<d terhadap wanita karier menurut perspektif Wahbah az-Zuhaili di Desa Karangjambu, Kecamatan Karangjambu, Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan metode (field research) dengan pendekatan yuridis-sosiologis. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dengan 4 wanita karier yang menjalani ih{da<d, dan dokumentasi. Sumber data primer berasal dari 17 janda (4 wanita karier, 13 non-karier) yang bekerja di sektor formal yaitu institusi Pendidikan di Desa Karangjambu, sedangkan data sekunder dari literatur terkait pandangan Wahbah Az-Zuhaili. Analisis data dilakukan secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan ih{da>d wanita karier di Desa Karangjambu belum sepenuhnya mengikuti ketentuan konsep ih{da>d. Hal ini terlihat dari empat wanita karier yang berusaha mematuhi ketentuan ih{da>d meski belum sempurna. Ketidaksempurnaan pelaksanaan ih{da>d ini terutama disebabkan oleh faktor ekonmi, tuntutan pekerjaan, dan kurangnya pemahaman mendalam tentang ih{da>d. Menurut Wahbah az-Zuhaili, dalam keadaan darurat seorang istri diperbolehkan melakukan hal yang dilarang saat ih{da>d karena darurat membolehkan perkara yang dilarang. Hal ini juga sesuai dengan kaidah fiqih, bahwa dalam kondisi darurat diperbolehkan mendahulukan kemaslahatan mencari nafkah dengan konsekuensi ketidaksempurnaan dalam menjalankan ih{da>d, namun hal ini hanya berlaku jika benar-benar mengancam kebutuhan hidup.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ihdad, Wanita Karier, Wahbah az-Zuhaili |
Subjects: | 2x4. Fiqih > 2x4.3 Munakahat > 2x4.33 Perceraian 2x4. Fiqih > 2x4.3 Munakahat > 2x4.34 Iddah 2x4. Fiqih > 2x4.8 Fiqih dari Berbagai Faham/ Mazhab 2x6 Sosial dan Budaya > 2x6.4 Kedudukan Wanita dalam Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Faqih Aji Fawaid |
Date Deposited: | 17 Jan 2025 06:47 |
Last Modified: | 17 Jan 2025 06:47 |
URI: | http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/29023 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |