KEADILAN DALAM PEMBAGIAN HARTA WARIS TERHADAP PEREMPUAN METODE DUA BANDING SATU (STUDI KOMPARATIF PEMIKIRAN ZAITUNAH SUBHAN DAN SITI MUSDAH MULIA)

Roro Niken, Tunjicha (2025) KEADILAN DALAM PEMBAGIAN HARTA WARIS TERHADAP PEREMPUAN METODE DUA BANDING SATU (STUDI KOMPARATIF PEMIKIRAN ZAITUNAH SUBHAN DAN SITI MUSDAH MULIA). Skripsi thesis, UIN PROF.K.H.SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO.

[img]
Preview
Text
RORO NIKEN TUNJICHA_Keadilan Dalam Pembagian Harta Waris Terhadap Perempuan Metode Dua Banding Satu (Studi Komparatif Pemikiran Zaitunah Subhan dan Siti Musdah Mulia).pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini berangkat dari adanya fenomena tentang gagasan keadilan dalam pembagian hukum waris Islam yang saat ini telah berkembang menjadi permasalahan sosial nyata di masyarakat, khususnya dalam pembagian harta waris terhadap perempuan dengan metode dua banding satu. Hal ini membuat masyarakat terbelah menjadi dua kelompok, yaitu mereka yang menganggap pembagian harta waris perempuan dengan metode dua banding satu adalah adil dan mereka yang menganggap pembagian tersebut tidak adil. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menemukan pola pembaharuan pemikiran hukum Islam sebagai bagian dari kebangkitan wacana Islam kontemporer terutama dalam hal adil tidaknya serta relevan tentang pembagian harta waris terhadap perempuan metode dua banding satu menurut Zaitunah Subhan dan Siti Musdah Mulia. Jenis penelitian ini bersifat kualitatif dengan jenis penelitian Library Research yaitu perolehan data atau informasi melalui sumber kepustakaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif-historis dengan metode analisis data yang digunakan adalah studi komparatif yaitu membandingkan dan mencari persamaan serta perbedaan antara kedua pendapat. Sumber data primer yaitu dari buku kedua tokoh yang berjudul Tafsir Kebencian : Studi Bias Gender dalam Tafsir Qur’an karya Zaitunah Subhan dan Muslimah Reformis : Perempuan Pembaru Keagamaan karya Siti Musdah Mulia. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, Zaitunah Subhan tergolong dalam pemikir Moderate Islamic Traditionalist, dimana menurutnya pembagian harta waris terhadap perempuan dengan metode dua banding satu dapat dikatakan adil walaupun pembagian tersebut tidaklah mutlak dan dapat berubah. Dalam melakukan interpretasi ayat waris Zaitunah Subhan menggunakan pendekatan sosio-historis yang berangkat dari konsep “kemitrasejajaran”. Sedangkan menurut Siti Siti Musdah Mulia yang tergolong pemikir Moderate Islamic Emancipates, pembagian harta waris terhadap perempuan dengan metode dua banding satu adalah tidak adil bagi perempuan dan tidak relevan diterapkan di masa sekarang yang kondisi sosial masyarakatnya telah berubah dari kondisi sosial saat ayat waris diturunkan. Dalam melakukan interpretasi ayat waris, Siti Musdah Mulia menggunakan paradigma feminis yang berangkat dari konsep “kesetaraan”. Kata Kunci : Waris Islam, Perempuan Muslim, Keadilan, Dua Banding Satu

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Waris Islam, Perempuan Muslim, Keadilan, Dua Banding Satu
Subjects: 2x4. Fiqih > 2x4.4 Waris (Faraid) dan Wasiat
2x6 Sosial dan Budaya > 2x6.1 Masyarakat Islam
2x6 Sosial dan Budaya > 2x6.4 Kedudukan Wanita dalam Islam
2x7 Filsafat dan Perkembangan > 2x7.4 Pemurnian dan Pembaharuan Pemikiran
Divisions: Fakultas Syariah > Perbandingan Madzhab
Depositing User: RORO NIKEN TUNJICHA
Date Deposited: 17 Jan 2025 06:38
Last Modified: 17 Jan 2025 06:38
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/29019

Actions (login required)

View Item View Item