PRAKTIK JUAL BELI TIKET KERETA API INDONESIA MELALUI AGEN NON RESMI DI GRUP FACEBOOK PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

Ahsan, Kurnandi (2025) PRAKTIK JUAL BELI TIKET KERETA API INDONESIA MELALUI AGEN NON RESMI DI GRUP FACEBOOK PRESPEKTIF HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
AHSAN RAFI KURNANDI_PRAKTIK JUAL BELI TIKET KERETA API INDONESIA MELALUI AGEN NON RESMI DI GRUP FACEBOOK PRESPEKTIF HUKUM ISLAM.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Fenomena jual beli tiket kereta api melalui agen tidak resmi di grup Facebook telah menjadi praktik yang semakin berkembang di masyarakat. Praktik ini muncul sebagai respons atas tingginya kebutuhan masyarakat terhadap tiket kereta api, terutama pada periode tertentu seperti liburan atau hari besar. Namun, kegiatan ini menimbulkan berbagai persoalan, baik dari aspek legalitas maupun etika. Oleh karena itu, penelitian ini berupaya menjawab dua pertanyaan utama: bagaimana sistem jual beli tiket kereta api melalui agen non resmi di Facebook berlangsung, dan bagaimana hukum Islam memandang sistem tersebut Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode penelitian lapangan (field research). Data utama berupa data primer yang diperoleh melalui wawancara dengan pihak terkait dan dokumentasi langsung terhadap transaksi di grup Facebook. Data sekunder berasal dari berbagai literatur yang membahas hukum Islam dan regulasi resmi transportasi di Indonesia. Analisis data dilakukan menggunakan pendekatan flow chart analysis model interaktif Miles dan Huberman, yang meliputi pengumpulan data, reduksi, penyajian, serta penarikan kesimpulan.Penelitian ini mengidentifikasi sembilan tahapan dalam proses transaksi tersebut, mulai dari komunikasi awal di grup Facebook, pengumpulan informasi penumpang, hingga pengiriman tiket setelah pembeli melakukan pembayaran tambahan. Berdasarkan hasil penelitian, jual beli tiket kereta api melalui agen non-resmi di Facebook dapat dikategorikan sebagai jual beli fasid dalam hukum ekonomi syariah. Hal ini disebabkan oleh adanya pelanggaran terhadap syarat keabsahan akad, yaitu pihak penjual tidak memiliki izin resmi sebagai agen penjualan tiket. Meskipun tiket yang dijual merupakan tiket asli dan dapat digunakan, tambahan harga sebesar Rp50.000 hingga Rp100.000 menunjukkan adanya ketidakseimbangan transaksi yang berpotensi melibatkan unsur gharar jika pembeli tidak diberikan informasi yang jelas terkait kenaikan harga tersebut. Oleh karena itu, transaksi ini tetap sah dari sisi pemanfaatan tiket, namun cacat dalam keabsahan akadnya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Jual Beli, Tiket Kereta Api, Grup Facebook, Hukum Islam
Subjects: 2x4. Fiqih > 2x4.2 Muamalah
2x4. Fiqih > 2x4.2 Muamalah > 2x4.21 Jual Beli (Termasuk Salam dan Lelang)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Ahsan Rafi Kurnandi
Date Deposited: 17 Jan 2025 01:29
Last Modified: 17 Jan 2025 01:29
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/28986

Actions (login required)

View Item View Item