WIDIA, DWI PRAMESTI (2025) KONSELING SEBAYA DALAM MENGATASI KONFLIK PERTEMANAN ANTAR SISWA DI PIK-R “BAHAGIA” SMAN 4 PURWOKERTO. Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri.
|
Text
WIDIA DWI PRAMESTI_KONSELING SEBAYA DALAM MENGATASI KONFLIK PERTEMANAN ANTAR SISWA DI PIK-R BAHAGIA SMAN 4 PURWOKERTO.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
Konseling sebaya merupakan metode pendampingan oleh teman sebaya atau seumuran yang dilaksanakan untuk membantu siswa mengatasi berbagai permasalahan, termasuk konflik dalam pertemanan. Siswa SMA yang termasuk dalam kategori remaja dari umur 15-24 tahun memiliki kondisi emosional yang masih labil sehingga rentan mengalami konflik antar teman. Siswa yang mengalami konflik pertemanan cenderung lebih terbuka untuk bercerita kepada teman sebayanya dibandingkan dengan guru BK, karena merasa bahwa teman yang sebaya cenderung lebih memahami masalah yang sedang dialami sehingga lebih nyaman dan leluasa dalam bercerita. Salah satu layanan konseling sebaya yang disediakan di SMAN 4 Purwokerto adalah melalui Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) “Bahagia”. Saat dilakukan observasi siswa yang bersekolah di SMAN 4 Purwokerto kerap terjadi kesalahpahaman dan ego yang tinggi. Kesalahpahaman terjadi karena masalah pertemanan, percintaan, merasa dijauhi, dan perselisihan di dalam geng pertemanan yang menimbulkan konflik antar siswa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah konseling sebaya PIK-R “Bahagia” dapat mengatasi konflik pertemanan dan menjawab rumusan masalah 1) bagaimana deskripsi konflik pertemanan antar siswa di PIK-R “Bahagia” dan 2) bagaimana tahapan konseling sebaya dalam mengatasi konflik pertemanan antar siswa di PIK-R “Bahagia”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam dengan pembina PIK-R, ketua PIK-R, 5 anggota konselor sebaya PIK-R, 2 siswa yang mengalami konflik pertemanan, dan analisis dokumen terkait. Objek penelitian ini adalah tahapan konseling sebaya yang diberikan konselor sebaya kepada siswa yang mengalami konflik pertemanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik pertemanan yang dialami siswa di PIK-R “Bahagia” SMAN 4 Purwokerto kerap mengalami kesalahpahaman dan perbedaan pola pikir. Kesalahpahaman terjadi karena masalah pertemanan, merasa dijauhi, saling sindir, dan perselisihan. Hal ini selaras dengan apa yang dialami SRA yaitu kesalahpahaman kepada N akibat perbedaan individu antara SRA dan N sedangkan konflik pertemanan yang dialami NCO yaitu perselisihan karena perbedaan pola pikir (kepentingan) antara NCO dan N. Dalam mengatasi konflik pertemanan, konselor sebaya memberikan layanan konseling melalui 6 tahapan konseling sebaya meliputi: attending (memberikan perhatian), emphatizing (menunjukkan simpati), questioning (mengajukan pertanyaan), summarizing (menyimpulkan), confrontation (berdebat positif), dan problem solving (pemecahan masalah). Hasil penelitian juga menunjukkan layanan konseling sebaya dapat mengatasi konflik pertemanan yang dialami SRA dan NCO, hal ini terbukti subjek dapat berhubungan baik kembali dengan temannya. Kata Kunci: Konseling Sebaya, Konflik Pertemanan, PIK-R, Siswa
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Konseling Sebaya, Konflik Pertemanan, PIK-R,Siswa |
Subjects: | 100 Philosophy and psychology > 150 Psychology > 158 Applied psychology > 158.3 Counseling and Interviewing 300 Social sciences > 370 Education > 371 School management; special education > 371.4 Student Guidance and Counseling |
Divisions: | Fakultas Dakwah > Bimbingan dan Konseling Islam |
Depositing User: | WIDIA DWI PRAMESTI |
Date Deposited: | 15 Jan 2025 06:43 |
Last Modified: | 15 Jan 2025 06:43 |
URI: | http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/28862 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |