PERSETUJUAN ANAK TERHADAP PERKAWINAN ORANG TUA BERSTATUD DUA ATAU JANDA BERDASARKAN FUNGSI KELUARGA (STUDI KASUS DI DESA SOKARAJA TENGAH)

Kaori, Difla Iklilla (2025) PERSETUJUAN ANAK TERHADAP PERKAWINAN ORANG TUA BERSTATUD DUA ATAU JANDA BERDASARKAN FUNGSI KELUARGA (STUDI KASUS DI DESA SOKARAJA TENGAH). Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
KAORI DIFLA IKLILLA_PERSETUJUAN ANAK TERHADAP PERKAWINAN ORANG TUA BERSTATUS DUDA ATAU JANDA BERDASARKAN FUNGSI KELUARGA (Studi Kasus di Desa Sokaraja Tengah) (1).pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Perkawinan adalah hubungan suami istri antara seorang pria dan seorang wanita dengan tujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan abadi. Namun karena suatu sebab keluarga tersebut bisa bercerai, baik cerai mati maupun cerai hidup. Ketika janda atau duda yang ditinggalkan bermaksud untuk menikah lagi akan muncul dampak terhadap anggota yang lain terutama anak. Oleh sebab itu diperlukan komunikasi yang baik dengan anak, didalam undang-undang perkawinan sebetulnya tidak ada persetujuan anak tetapi ada keinginan dari anakanak tersebut untuk dilibatkan. Sehingga saya tertarik untuk meneliti atau menganalisi lebih lanjut tentang persetujuan anak terhadap perkawinan orang tua berdasarkan fungsi keluarga. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian lapangan (Fied research), dengan pendekatan yuridis sosiologis yang bersumber dari data primer yang diperoleh melalui wawancara kepada 9 anak, 4 orang tua yang melakukan pernikahan kembali dan data sekunder yang diperoleh dari buku, jurnal, artiker yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Sedangkan Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkawinan kembali (remarriage) di Desa Sokaraja Tengah, ada perkawinan yang dengan persetujuan anak dan ada yang tanpa melibatkan persetujuan anak. Anak yang dilibatkan dalam persetujuan perkawinan kembali memiliki kelebihan yaitu anak merasa dihargai dan juga menimbulkan kepercayaan terhadap pasangan baru ayah atau ibunya. Hal ini bertujuan untuk menghindari kecemburuan atau perasaan tersisihkan, serta mengurangi pengaruh stereotip negatif tentang orang tua tiri. Ketika anak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, komunikasi dalam keluarga akan terbangun dengan baik sejak awal. Komunikasi yang efektif tersebut akan mendukung tercapainya fungsi-fungsi keluarga, seperti penanaman nilai-nilai keagamaan, cinta kasih, perlindungan, ekonomi, sosial, dan pendidikan secara optimal. Sebaliknya, jika anak tidak dilibatkan, komunikasi dalam keluarga tidak akan terjalin dengan baik dan anak bisa merasa tersingkirkan, yang pada akhirnya membuat fungsi keluarga tidak berjalan secara optimal.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci : Pesetujuan anak, Pernikahan kembali orang tua, Fungsi Keluarga
Subjects: 300 Social sciences > 302 Social interaction
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: KAORI DIFLA IKLILLA
Date Deposited: 14 Jan 2025 02:46
Last Modified: 14 Jan 2025 02:46
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/28686

Actions (login required)

View Item View Item