ABDUL, MALIK (2024) MAKNA PEMBACAAN WIRID HIZIB BAHR DI PONDOK PESANTREN DARUT TAUHID KRETEK WONOSOBO. Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.
|
Text
Abdul Malik_1917501063_MAKNA PEMBACAAN WIRID HIZIB BAHAR DI PONDOK PESANTREN DARUT TAUHID KRETEK.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Abstrak Membaca al-Qur’an merupakan suatu bentuk ibadah kepada Allah yang dinilai pahala bagi pembacanya. Namun di sisi lain ayat-ayat al-Qur’an digunakan sebagai wirid dzikir untuk mengingatan diri kepada Allah SWT. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis terhadap makna pembacaan wirid ḥizib baḥr yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Darut Tauhid Kretek Wonosobo dimana wirid ini dijadikan sebagai wirid wajib yang dilaksanakan setelah shalat asar yang diikuti oleh seluruh santri. Ḥizib Baḥr merupakan salah satu karya milik imam Abu Hasan As-syadzily, yang mana didalamnya terdapat ayat-ayat al-Qur’an doa mustajab, serta doa-doa lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana praktik pembacaan wirid ḥizib baḥr di Pondok Pesantren Darut Tauhid Kretek Wonosobo dan mendeskripsikan pemaknaan bagi santri terkait pembacaan yang dijadikan kegiatan wajib. Penelitian ini merupaka jenis penelitian lapangan (Field research). Dengan metode deskriptif kualitatif. Kemudian di analisis menggunakan teori sosiologi pengetahuan Karl Manheim yang memiliki tiga makna yaitu, makna objektif, ekspresif dan dokumenter. Adapun data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian menunjukan, pertama, praktik pembacan wirid ḥizib baḥr, merupakan suatu kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari setelah solat asar, di awali dengan membaca tawasul, membaca ḣizib baḣr, surah al-Waqi’ah dan di ahiri do’a. Kedua, pemaknaan santri terhadap pembacaan wirid ḥizib baḥr di Pondok Pesantren Darut Tauhid Kretek Wonosobo, berdasarkan teori sosiologi pengetahuan yang dimiliki oleh Karl Manheim memiliki tiga makna, yang pertama makna objektif, yaitu merupakan ijazah dari pengasuh kepada santri-santrinya, menunjukan sikap ta’zdim santri kepada pengasuh yang diwujudkan dengan menaati setiap aturan yang berlaku di pondok pesantren untuk dijadikan sebagai rutinitas dan amalan sehari-hari. Kedua. Makna ekspresif, pembacaan wirid ḥizib baḥr ini diyakini dapat menengkan hati, ktika hati sedang gelisah, dikabulkan hajat, dan menjadi pelindung diri. Ketiga makna dokumenter,sebagi warisan budaya pesantren yang berupaya menghidupkan al-Qur’an di lingkungsn pesantren berupa pembacaan wirid ḥizb baḥr. Pada hal inilah seseorang akan mudah teridentifikasi berdasrkan pada aktivitas yang dilakukan dala kehidupan sehari-hari. Kata Kunci: Wirid, Ḥizib Baḥr, Teori Sosiologo Pengetahuan Karl Manheim.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Wirid, Ḥizib Baḥr, Karl Mannheim’s Sociological Theory of Knowledge |
Subjects: | 2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.07 Pendidikan, Pelatihan, Riset Al Qur'an 2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.6 Kandungan Al Qur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora > Ilmu Al Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Abdul malik |
Date Deposited: | 21 Nov 2024 06:45 |
Last Modified: | 21 Nov 2024 06:45 |
URI: | http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/28134 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |