DINAMIKA KEPEMIMPINAN LUFFY DALAM ANIME ONE PIECE MOVIE STAMPEDE PERSPEKTIF TAFSIR AL-AZHAR

DEWI NUR, KAROMAH (2024) DINAMIKA KEPEMIMPINAN LUFFY DALAM ANIME ONE PIECE MOVIE STAMPEDE PERSPEKTIF TAFSIR AL-AZHAR. Skripsi thesis, UIN PROF K.H. SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO.

Preview

Text DEWI NUR KAROMAH_DINAMIKA KEPEMIMPINAN LUFFY DALAM ANIME ONE PIECE MOVIE STAMPEDE PERSPEKTIF TAFSIR AL-AZHAR.pdf Download (8MB) | Preview

Abstract

Kepemimpinan menjadi penting dalam membangun pendidikan karakter. One Piece Movie Stampede salah satu film yang banyak ditonton di berbagai media, yang memuat penayangan seputar aspek kepemimpinan. Namun, kepemimpinan dalam film ini perlu dilihat dengan sudut pandang kepemimpinan yang ada dalam Al-Qur’an. Dalam tafsir Hamka, kepemimpinan memiliki definisi dan operasional yang khas, bagaimana kepemimpinan dalam One Piece Movie Stampede serta bagaimana ketika ditinjau dengan perspektif tafsir Al-Azhar. Dengan demikian, penelitian ini berusaha untuk menggali sekaligus menjembatani antara nilai-nilai kepemimpinan dalam film dengan ajaran Islam yang mendukung kepemimpinan adil dan beretika, khususnya dalam ranah media populer. Penelitian ini termasuk kategori library research, bertujuan untuk menjawab rumusan masalah tersebut meninjau dari semiotika milik Pierce, yang membagi tanda menjadi ikon, indeks, dan simbol. Sumber data primernya yakni film One Piece Movie Stampede dan tafsir Al-Azhar. Sementara sumber data sekundernya yaitu kitab tafsir, buku, jurnal, komik, artikel, video ataupun film yang berkaitan dengan objek penelitiannya. Berdasarkan hasil analisis, penulis menemukan bahwa terdapat tiga jenis kepemimpinan Luffy dalam film ini yaitu otoriter, edukatif, dan partisipatif. Se-mentara jika ditinjau dari perspektif tafsir Al-Azhar, ada tiga kategori kepemimpi-nan, pertama secara keseluruhan, kepemimpinan dalam film ini secara arti visual maupun substansial tidak memperlihatkan kepemimpinan Qur’anik, ditunjukkan dengan gaya kepemimpinan yang otoriter. Kedua, secara substansial dan visual menunjukkan adanya kepemimpinan Qur’anik, ditunjukan dengan sikapnya yang pemaaf, kepemimpinan edukatif. Dan ketiga, secara visual tidak menunjukkan kepemimpinan Qur’anik, tetapi secara substansial menunjukkan adanya kepem-impinan Qur’anik. Hal ini ditunjukan dengan sikapnya yang tanpa bermusyawarah dalam mengambil keputusan, namun keputusan tersebut membawa pada kemasla-hatan bersama.

Actions (login required)

View Item