TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI TELUR PUYUH KANTHETAN (Studi Kasus Peternakan Puyuh Desa Karangsalam Kemranjen Banyumas)

WILDAN MIFTAHUL ULUM, 1223202035 (2017) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI TELUR PUYUH KANTHETAN (Studi Kasus Peternakan Puyuh Desa Karangsalam Kemranjen Banyumas). Skripsi thesis, IAIN Purwokerto.

[img]
Preview
Text
COVER_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (584kB) | Preview
[img] Text
WILDAN MIFTAHUL ULUM_TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI TELUR PUYUH KANTHETAN (Studi Kasus P.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Di Desa Karangsalam Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas transaksi jual beli telur puyuh menggunakan sistem kanthetan. Jual beli ini memiliki perbedaan dengan yang biasanya dilakukan dimasyarakat pada umumnya yang dilakukan dengan takaran kilogram. Di dalam sistem jual beli ini nilai jual didasarkan ikatan telur yang tersusun dalam wadah karton telur puyuh. Peneliti mengambil Rumusan Masalah1) bagaimana praktik jual beli telur puyuh dengan sistem kanthetan di Desa Karangsalam Kemranjen Banyumas 2) bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap transaksi jual beli telur puyuh dengan sistem kanthetan di Desa Karangsalam Kemranjen Banyumas. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yaitu kegiatan penelitianyang dilakukan di lingkungan masyarakat. Sumber data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer yaitu sumber data yangdiperoleh langsung dari masyarakat Desa Karangsalam dan sumber data sekunder yaitusumber data yang diperoleh dari catatan dan buku-buku yang terkait pada permasalahan yang penulis kaji. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodeobservasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian sebagai berikut: jual beli telur puyuh kanthetan di Desa Karangsalam Kemranjen Banyumas, merupakan jual beli dengan alat takar wadah karton telur puyuh yang diikat. Dalam satu ikatan karton telur bisanya terdapat 900 butir telur puyuh dan dihargai sesuai ikatan tersebut. Jual beli telur puyuh kanthetandiperbolehkan karena telah memenuhi syarat dan rukun jual beli yaitu para pihak telah dewasa, adanya sighat ijab kabul, objek jual beli merupakan barang yang diperbolehkan dan adanya kerelaan antara kedua belah pihak. Selain itu, jual beli telur puyuh kanthetan diperbolehkan karena tidak mengandung unsur-unsur yang dilarang dalam jual beli seperti garar, maysir dan riba’.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Tinjauan Hukum Islam, Jual Beli, Kanthetan dan Telur Puyuh
Subjects: 2x4. Fiqih > 2x4.2 Muamalah > 2x4.21 Jual Beli (Termasuk Salam dan Lelang)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Mr. lutfie MZ
Date Deposited: 31 Aug 2017 02:55
Last Modified: 31 Aug 2017 02:55
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/2789

Actions (login required)

View Item View Item