Esti, Barokah (2024) Masa Kedewasaan Dalam Al-Qur'an (Analisis Psikologi Perkembangan Kognitif Pada Ayat-ayat Kedewasaan). Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.
|
Text
Esti Barokah_Masa Kedewasaan Dalam Al-Qur'an (Analisis Psikologi Perkembangan Kognitif Pada Ayat-ayat Kedewasaan).pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Selama ini masih banyak pendapat dalam menginterpretasikan definisi dewasa dan apa saja tahapan yang dialami pada saat memasuki usia dewasa dalam al-Qur’an dan dianalisis dengan psikologi. Dengan latar belakang tersebut, penulis ingin melakukan penelitian yang memiliki tujuan untuk menganalisis ayat-ayat kedewasaan dalam Al-Qur’an dianalisis menggunakan teori psikologi perkembangan kognitif K. Warner Schaie yang dalam teori perkembangannya, terdapat tahapan-tahapan dalam masa dewasa yang relevan dengan ayat-ayat kedewasaan dalam al-Qur’an. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif terhadap ayat-ayat al-Qur’an dengan tema kedewasaan serta literatur mengenai tahapan kognitif k. Warner schaie. Hasil analisis menunjukkan bahwa berdasarkan ayat-ayat al-Qur’an yang penulis teliti, dapat disimpulkan bahwa pertama, dewasa yaitu memiliki kondisi akal dan kekuatan indra yang sempurna sehingga mampu memelihara dan dapat bertanggungjawab terhadap hartanya sendiri, seperti yang telah disampaikan pada QS al-An’am ayat 152, QS. al-Isra ayat 22, dan QS. al- Kahfi ayat 82. Kedua, yaitu memiliki hikmah dan ilmu, hikmah adalah pengetahuan atau ilmu yang diperkuat dengan amalan, sedangkan ilmu yang dimaksud adalah pemahaman tentang syariat agama, hal ini sesuai degan penafsiran dari QS. Yusuf ayat 22 dan QS. al-Qasas ayat 14. Ketiga, memiliki sikap tanggungjawab, kepada orang tua dengan berbakti kepada keduanya, bertanggungjawab terhadap keluarganya sendiri, meneruskan kebaikan pada keturunan, dan memenuhi kewajiban kepada Allah SWT, hal ini yang disampaikan pada QS. al-Ahqaf ayat 15. Berdasarkan tahapan perkembangan kognitif K. Warner Schiae, bahwa masa kedewasaan dimulai dari tahap pencapaian yang dibuktikan dengan mengamalkan apa yang telah diketahuinya, terdapat pada QS. al-An’am ayat 152, QS. Yusuf ayat 22, QS al-Isra ayat 34, QS. al-Kahfi ayat 82, QS. al-Qasas ayat 14, dan QS. al-Ahqaf ayat 15 . Selanjutnya ke tahap pertanggungjawaban, ditandai dengan mampu bertanggungjawab terhadap sikapnya, hartanya, keluarganya, serta pekerjaannya, terdapat pada QS. al-An’am ayat 152, QS. Yusuf ayat 22, QS al- Isra ayat 34, QS. al-Kahfi ayat 82, QS. al-Qasas ayat 14, dan QS. al-Ahqaf ayat 15. Selanjutnya yaitu ke tahap eksekutif, yaitu kehidupan sosial yang lebih luas dan dapat mengembangkan praktik yang relevan dalam pekerjaan, yang terdapat pada QS. al-An’am ayat 152, QS. Yusuf ayat 22, QS. al-Isra ayat 34, dan QS. al- Qasas ayat 14. Yang terakhir yaitu tahap Penciptaan Warisan yang ditandai dengan meninggalkan baik berupa harta atau kebaikan kepada keturunannya, yang terdapat pada QS. al-Kahfi ayat 82 dan QS. al-Ahqaf ayat 15. Jika berdasarkan usia, menurut teori Schaie dimulai dari 20-60 tahun. Sedangkan dalam Al-Qur’an dimulai dari sekitar 18 tahun dan berada di puncak kesempurnaan pada usia 40 tahun. Tetapi usia bukanlah yang terpenting karena setiap individu berbeda pada tingkat kompetensi intelektual.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Al-Qur’an, Kedewasaan, Perkembangan Kognitif, K. Warner Schaie Schiae |
Subjects: | 100 Philosophy and psychology > 150 Psychology 2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.1 Ilmu Al Qur'an 2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.3 Tafsir Al Qur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora > Ilmu Al Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Esti Barokah sdri |
Date Deposited: | 24 Oct 2024 06:23 |
Last Modified: | 24 Oct 2024 06:23 |
URI: | http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/27810 |
Actions (login required)
View Item |