Eva, Afifah (2024) IMPLEMENTASI SLOGAN ‘WONG NGGUNUNG MBOJONE GASIK’ SEBAGAI LANDASAN PRAKTIK PERNIKAHAN DIBAWAH UMUR (Studi Kasus di Desa Wanaraja Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara). Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri.
|
Text
EVA AFIFAH_IMPLEMENTASI SLOGAN 'WONG NGGUNUNG MBOJONE GASIK' SEBAGAI LANDASAN PRAKTIK PERNIKAHAN DI BAWAH UMUR (Studi Kasus di Desa Wanaraja Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara).pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
IMPLEMENTASI SLOGAN ‘WONG NGGUNUNG MBOJONE GASIK’ SEBAGAI LANDASAN PRAKTIK PERNIKAHAN DIBAWAH UMUR (Studi Kasus di Desa Wanaraja Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara) ABSTRAK Eva Afifah NIM. 2017302086 Jurusan Ilmu-Ilmu Syariah, Program Studi Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto Pernikahan usia dini merupakan fenomena yang berkaitan erat dengan nilai-nilai kebudayaan, sosial dan agama yang ada di tengah masyarakat. Faktor yang mempengaruhi pun beragam, faktor utama tidak dipungkiri dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan budaya maupun tradisi masyarakat setempat di wilayah tersebut. Seperti yang terjadi di wilayah kabupaten Banjarnegara sampai muncul slogan“wong nggunung mbojone gasik”. Slogan ini menjelaskan bahwa di wilayah pegunungan masyarakatnya memiliki kebiasaan ketika anak-anak setelah menyelesaikan pendidikan baik SMP maupun SMA, banyak yang memilih untuk menikah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana fenomena pernikahan dini di suatu daerah sampai memunculkan slogan yang sudah menjadi ciri khasnya, dan bagaimana implementasi slogan ini menjadi legistimasi dari banyak terjadinya praktik pernikahan dini di daerah tersebut serta urgensi dari slogan tersebut ditinjau dari sosiologi hukum. Penelitian ini merupakan peneliitian lapangan (field research) dengan berlokasikan di Desa Wanaraja Kec. Wanayasa Kab. Banjarnegara. Metode pendekatan Yuridis Sosiologis (social legal approach) yang bersumber pada data primer dengan melakukan wawancara kepada 9 orang yang melakukan pernikahan usia dini dan data sekunder diambil dari buku, artikel, jurnal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, purposive sampling, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini bahwa peneliti menemukan slogan “wong nggunung mbojone gasik” memang relevan dengan apa yang terjadi di Desa Wanaraja. Slogan ini menjadi ciri khas dari generasi ke generasi, menunjukkan bahwa menikah di usia dini adalah suatu kebiasaan dan masih terjadi disana. Faktor penyebab pernikahan usia dini dapat dikelompokan menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Ditinjau dari sosiologi hukum bahwa penulis menggunakan teori tindakan sosial dan sistem hukum. slogan ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara norma hukum yang tertulis dan norma sosial yang hidup di masyarakat. Meskipun ada undang-undang yang mengatur batas usia minimal pernikahan, masyarakat tetap mematuhi tradisi dan melakukan pernikahan usia dini. Kata Kunci: Implementasi Slogan wong nggunung mbojone gasik, Pernikahan Dibawaah Umur.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Implementasi Slogan wong nggunung mbojone gasik, Pernikahan Dibawaah Umur. |
Subjects: | 2x4. Fiqih > 2x4.3 Munakahat 2x4. Fiqih > 2x4.3 Munakahat > 2x4.31 Nikah (Nasab, RUkun, Akad, Maskawin, Mut'ah dll) 2x6 Sosial dan Budaya > 2x6.1 Masyarakat Islam > 2x6.13 Interaksi Sosial 2x6 Sosial dan Budaya > 2x6.9 Adat Istiadat 2x6 Sosial dan Budaya > 2x6.9 Adat Istiadat > 2x6.93 Folklore |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Eva Afifah |
Date Deposited: | 21 Oct 2024 02:10 |
Last Modified: | 21 Oct 2024 02:10 |
URI: | http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/27482 |
Actions (login required)
View Item |