PRAKTIK PERKAWINAN DI BAWAH UMUR BERKAITAN DENGAN KEHARMONISAN KELUARGA DI KECAMATAN WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG

Regina, FARAH SETIAWAN (2024) PRAKTIK PERKAWINAN DI BAWAH UMUR BERKAITAN DENGAN KEHARMONISAN KELUARGA DI KECAMATAN WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG. Skripsi thesis, UIN PROF. K.H. Saifuddin Zuhri.

Preview

Text REGINA FARAH SETIAWAN_PRAKTIK PERKAWINAN DI BAWAH UMUR BERKAITAN DENGAN KEHARMONISAN KELUARGA DI KECAMATAN WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Perkawinan di Indonesia secara umum diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 yang kemudian direvisi dan diperbarui dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019. Salah satu poin yang dirubah di dalamnya adalah berkaitan dengan usia minimum seorang wanita dapat menikah, yaitu yang semula 16 tahun menjadi sama dengan pria yaitu 19 tahun. Hal itu menjadikan problematika di masyarakat berupa perkawinan di bawah umur. Tak terkecuali di Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang, fenomena perkawinan di bawah umur memiliki angka yang cukup banyak dikarenakan adanya faktor kemiskinan, kehamilan di luar nikah, ataupun adanya perjodohan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian field research yaitu dengan melakukan wawancara secara langsung kepada subyek dengan pendekatan yuridis-sosiologis. Sumber data primer penelitian ini berupa hasil wawancara kepada Sepuluh pasangan pelaku perkawinan di bawah umur. Sumber data sekundernya berupa buku, jurnal, skripsi dan sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis data induktif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa angka perkawinan dibawah umur di Kecamatan Watukumpul dengan jumlah pasangan mencapai 116. di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu perjodohan, keinginan sendiri, pergaulan bebas dan kurangnya pendidikan. kedua, kaitan antara perkawinan dibawah umur dengan keharmonisan keluarga dimana hasil penelitian menunjukan bahwa pola komunikasi, kerjasama, kepercayaan dan kasih sayang antar suami dan istri berperan penting dalam mengukur keharmonisan rumah tangga. Meskipun demikian, beberapa pasangan yang menikah dibawah umur mampu memertahankan pernikahan mereka dan menghindari perceraian, karena pengaruh pendidikan agama yang kuat serta perbedaan usia pasangan yang memiliki pola pikir lebih dewasa.

Actions (login required)

View Item