Umi, Muktiaroh (2024) PANDANGAN HAKIM TERHADAP ITSBAT NIKAH BAGI ORANG YANG MENINGGAL DUNIA (STUDI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURWOKERTO). Skripsi thesis, UIN Prof.K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.
|
Text
Umi Muktiaroh_Pandangan Hakim terhadap Itsbat Nikah Bagi Orang Yang Meninggal Dunia(Studi PutusanPengadilanAgamaPurwokerto).pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Itsbat nikah merupakan salah satu mekanisme legal dalam proses pengesahan nikah yang dilakukan melalui pengadilan untuk menjamin keabsahan pernikahan yang sebelumnya tidak tercatat resmi. Pada dasarnya sama seperti halnya dalam UU No. 1 tahun 1974 BAB VIII pasal 38 terdapat tiga macam putusnya pernikahan diantaranya kematian. Adapun terdapat beberapa putusan itsbat nikah di Pengadilan Agama Purwokerto yang mengitsbatkan orang yang telah meninggal dunia memiliki kompleksitas tersendiri dalam hal pembuktian dan implikasi hukumnya. Bagaimana pandangan hakim terhadap itsbat nikah bagi orang yang meninggal dunia? Bagaimana pertimbangan hakim dalam penetapan itsbat nikah bagi orang yang meninggal dunia terhadap implikasi keluarga? Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pandangan hakim terhadap itsbat nikah bagi orang yang meninggal dunia dan menganalisis pertimbangan hakim dalam penetapan itsbat nikah bagi orang yang meninggal dunia terhadap implikasi keluarga. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, termasuk penelitian studi kasus, yang dijelaskan dengan metode penelitian yuridis normatif. Sumber data primer dalam penelitian ini berasal dari data pustaka berupa putusan pengadilan agama dengan ditambah wawancara tiga hakim. Sedangkan sumber data sekundernya ini berasal dari literatur-literatur yang berkaitan dengan itsbat nikah. Metode pengumpulan data yang peneliti lakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menujukkan bahwa pandangan hakim terhadap itsbat nikah bagi orang yang meninggal dunia ternyata berbeda dengan itsbat nikah pada umumnya. Karena pada dasarnya yang dilihat hakim Pengadilan Agama Purwokerto bukan permasalahan tentang kematiannya tapi yang dilihat sah atau tidak dilaksanakan pernikahan tersebut, dengan melihat syarat dan rukun pernikahan tersebut dilangsungkan dan melihat bukti-bukti surat atau saksi sebagaimana dalam Pasal 2 UU No.1 Tahun 1974. Kemudian cara pengajuan itsbat nikah bagi orang yang sudah meninggal dengan mendudukan ahli waris atau pihak yang berhak sebagaimana bersifat gugatan (contensius). Dengan begitu itsbat nikah orang yang meninggal dunia memiliki kepastian hukum dan perlindungan hukum bagi keluarga yang ditinggalkan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Pandangan Hakim, Itsbat Nikah, Meninggal Dunia |
Subjects: | 2x4. Fiqih > 2x4.3 Munakahat > 2x4.31 Nikah (Nasab, RUkun, Akad, Maskawin, Mut'ah dll) 300 Social sciences > 340 Law 300 Social sciences > 340 Law > 346 Private law (perdata) 300 Social sciences > 340 Law > 346 Private law (perdata) > 346.01 Marriage law |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Umi Muktiaroh |
Date Deposited: | 16 Oct 2024 02:59 |
Last Modified: | 16 Oct 2024 02:59 |
URI: | http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/27358 |
Actions (login required)
View Item |