TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP STATUS KEPEMILIKAN POHON YANG BERPINDAH AKIBAT LONGSOR (STUDI DI DESA DARMA KECAMATAN KERTANEGARA KABUPATEN PURBALINGGA)

Ahmad Fauzi, Ridwan (2024) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP STATUS KEPEMILIKAN POHON YANG BERPINDAH AKIBAT LONGSOR (STUDI DI DESA DARMA KECAMATAN KERTANEGARA KABUPATEN PURBALINGGA). Skripsi thesis, UIN Prof.K.H. Saifiddin Zuhri.

Preview

Text SKRIPSI_AHMAD FAUZI RIDWAN_NIM 1917301057_FINALLL.pdf Download (3MB) | Preview

Abstract

Bencana alam menyebabkan banyak masalah pertanahan, terutama dalam hal menata dan menemukan kembali identitas tanah hak milik karena batas-batas tanah telah hancur dan bukti kepemilikan hilang. Bencana alam dapat mengubah bentuk fisik tempat yang terkena dampak bencana secara signifikan, menyulitkan pemilik tanah untuk menunjukkan batas tanah. Bencana alam juga dapat menyebabkan bukti kepemilikan tanah hilang bersama pemilik tanah saat bencana. Oleh karena itu, penulis ingin mengkaji lebih dalam mengenai bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap status kepemilikan pohon yang berpindah akibat longsor. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian di lokasi untuk menjadi objek penelitian. Sumber data sekunder yaitu sumber data yang diperoleh dari catatan dan buku-buku yang terkait dengan penelitian ini. Metode penelitian data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian metode analisis data deskriptif-analitik. Berdasarkan penelitian penulis, penulis dapat menyimpulkan dalam analisis hukum Islam tentang hak kepemilikan menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh masyarakat Desa Darma tidak sah dan tidak boleh mengakui hak kepemilikan dan memanfaatkan harta benda orang lain, dan permasalahan pohon yang berpindah akibat tanah longsor sesuai syariat Islam bahwa untuk menyelesaikan masalah tersebut dapat dilakukan dengan jika pohon menjalar dan tumbuh ke tanah orang lain, pemilik pohon dapat menuntut agar pohon dicabut atau dipindahkannya dan jika seseorang yang terkena longsoran rela dan ikhlas pohon tetangga menjulur dan tumbuh di tanahnya, maka hal itu akan menjadi amal kebaikan bagi pemilik tanah. Jika seseorang tidak rela, hendaklah memusyawarahkan agar dapat diselesaikan tanpa merugikan salah satu pihak.

Actions (login required)

View Item