PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PRAKTIK PERHITUNGAN PENANGGALAN JAWA DALAM PENENTUAN HARI SAKRAL (Studi Kasus Masyarakat Muslim Desa Sawangan Wonosobo)

Esti, Dwi Safitri (2024) PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PRAKTIK PERHITUNGAN PENANGGALAN JAWA DALAM PENENTUAN HARI SAKRAL (Studi Kasus Masyarakat Muslim Desa Sawangan Wonosobo). Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
ESTI DWI SAFITRI_Persepsi Masyarakat Terhadap Praktik Perhitungan Penanggalan Jawa Dalam Penentuan Hari Sakral (Studi Kasus Masyarakat Muslim Desa Sawangan Wonosobo).pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Penanggalan Jawa adalah sistem penanggalan yang digunakan oleh Kesultanan Mataram. Penanggalan Jawa merupakan penggabungan antara penanggalan Saka dengan penanggalan Hijriyah. Adanya penanggalan Jawa itu masih digunakan masyarakat Desa Sawangan hingga kehidupan saat ini. Mayoritas masyarakat Desa Sawangan masih meyakini perhitungan tersebut untuk digunakan dalam mencari hari baik ketika akan melaksanakan kegiatan yang penting. Dalam penelitian ini dibatasi dua masalah yang perlu diteliti yang pertama bagaimana persepsi masyarakat muslim di Desa Sawangan terhadap perhitungan penanggalan Jawa dalam penentuan hari sakral? dan kedua bagaimana praktik perhitungan penanggalan Jawa dalam penentuan hari sakral di Desa Sawangan Wonosobo?. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi dan praktik perhitungan penanggalan Jawa masyarakat Desa Sawangan dalam kehidupan saat ini. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan dalam proses pengumpulan data, penulis menggunakan tiga metode yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan judul yang diteliti maka peneliti menggunakan Teori Emile Durkheim dan Mircea Eliade tentang Sakral dan Profan, untuk mengetahui adanya tradisi di dalam penanggalan perhitungan penanggalan Jawa pada kehidupan saat ini. Adanya penggunaan penanggalan Jawa dalam masyarakat Desa Sawangan masih didasari adanya kepercayaan dan keyakinan masyarakat. Terdapat dua persepsi dari masyarakat mengenai tradisi ini. Pertama, masyarakat yang menganggap sebagai hal yang penting dan sakral. Kedua, masyarakat yang hanya mengikuti melestarikan tradisi nenek moyang. Perhitungan penanggalan Jawa digunakan masyarakat Desa Sawangan untuk berbagai kegiatan yang penting untuk menentukan hari pernikahan, hari khitan, hari membangun rumah, dan pindah rumah. Masyarakat Desa Sawangan menggunakan perhitungan penanaggalan Jawa sebagai tuntunan yang dapat memberikan kebaikan hidup dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, serta menyadari tradisi tersebut berasal dari nenek moyang pada zaman dahulu sehingga perlu dilestarikan. Kata Kunci: Persepsi, Tradisi, Penanggalan Jawa, Sakral

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Persepsi, Tradisi, Penanggalan Jawa, Sakral
Subjects: 2x6 Sosial dan Budaya > 2x6.9 Adat Istiadat > 2x6.94 Adat Istiadat setempat
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora > Studi Agama - Agama
Depositing User: Esti Dwi Safitri
Date Deposited: 16 Jul 2024 07:01
Last Modified: 16 Jul 2024 07:01
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/26305

Actions (login required)

View Item View Item