MARITAL RAPE (PEMERKOSAAN DALAM PERKAWINAN) SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN MENURUT PENDAPAT TOKOH AGAMA DI KABUPATEN KEBUMEN

Ayu, Ni'Matur Rohmah (2024) MARITAL RAPE (PEMERKOSAAN DALAM PERKAWINAN) SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN MENURUT PENDAPAT TOKOH AGAMA DI KABUPATEN KEBUMEN. Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifudin Zuhri.

[img]
Preview
Text
AYU NI'MATUR ROHMAH_MARITAL RAPE (PEMERKOSAAN DALAM PERKAWINAN) SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN MENURUT PENDAPAT TOKOH AGAMA DI KABUPATEN KEBUMEN.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Marital Rape dirumuskan sebagai suatu kekerasan seksual dalam rumah tangga, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU PKDRT). Namun dalam pemahaman fiqih klasik istilah Marital Rape tidak ditemukan dalam teks manapun. Adanya pro-kontra antara pemahaman kontemporer dengan fiqih klasik membuat Marital Rape sebagai salah satu bentuk kekerasan seksual dalam rumah tangga masih tabu dalam masyarakat. Sebagai salah satu bentuk kekerasan seksual, secara tidak langsung Marital Rape dapat menjadi alasan terjadinya perceraian, seperti yang disebutkan dalam KHI maupun Undang-Undang Perkawinan dalam klausa salah satu pihak melakukan kekejaman ataupun tindak aniaya terhadap pasangannya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pandangan para tokoh agama tentang Marital Rape karena tokoh agama merupakan representasi otoritas keagamaan yang menjadi rujukan bagi masyarakat muslim. Penelitian ini merupakan penelitian kulitatif di lapangan (field research) yang dilakukan melalui metode wawancara terhadap enam tokoh agama di Kabupaten Kebumen yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Sumber data primer pada penelitian ini adalah hasil wawancara. Sumber data sekunder menggunakan buku, jurnal, skripsi dan sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Pendekatan dalam penelitian ini adalah filosofis. Penulis menggunakan teori pembacaan Abdullah Saeed dan teori Analisis Gender Mansour Fakih. Pada analisis data, penulis menggunakan teknik analisis Miles dan Hubberman. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan dua hal yaitu; pertama, berdasarkan teori pembacaan Abdullah Saeed, dari enam tokoh agama mayoritas berpandangan kontekstualis-progresif yang menyetujui Marital Rape sebagai alasan perceraian, yaitu sebanyak empat tokoh agama. Sedangkan dua tokoh agama berpandangan tekstualis atau tidak setuju dengan Marital Rape sebagai alasan perceraian. Kedua, faktor yang mempengaruhi konstruksi nalar para tokoh agama meliputi, perbedaan pemahaman kegamaan dalam melihat relasi hubungan seksual suami istri, kesadaran hukum, serta pengaruh lingkungan sosial-budaya masyarakat. Jika dilihat melalui kacamata gender, masih terdapat ketidakadilan gender berupa stereotip yang memandang istri sebagai alat pemuas kebutuhan bilogis suami dan tidak memiliki hak atas seksualitasnya sendiri.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Marital Rape, Perceraian, Tokoh Agama
Subjects: 2x0 Islam (Umum) > 2x0.3 Islam dan Ilmu Sosial
2x4. Fiqih > 2x4.3 Munakahat > 2x4.33 Perceraian
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Ayu Ni' Matur Rohmah sdri
Date Deposited: 16 Jul 2024 04:01
Last Modified: 16 Jul 2024 04:01
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/26292

Actions (login required)

View Item View Item