PENGEMBANGAN DIRI SANTRI (ANALISIS HERMENEUTIKA HANS-GEORG GADAMER PADA BUKU KARYA PROF. K. H. SAIFUDDIN ZUHRI)

ENUNG, ASMAYA (2024) PENGEMBANGAN DIRI SANTRI (ANALISIS HERMENEUTIKA HANS-GEORG GADAMER PADA BUKU KARYA PROF. K. H. SAIFUDDIN ZUHRI). Doctoral thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
ENUNG ASMAYA_PENGEMBANGAN DIRI SANTRI (ANALISIS HERMENEUTIKA HANS GEORG GADAMAER PADA BUKU KARYA PROF. K. H. SAIFUDDIN ZUHRI).pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Abstrak : Berawal dari krisis pengembangan santri di era modern dan millenial maka diperlukan figur santri yang memiliki kredibilitas positif dalam pengembangan diri dari mulai awal hingga purna tugas (meninggal dunia). Tokoh santri dimaksud adalah K. H. Saifuddin Zuhri yang telah menjelaskan proses personal dan sosial dalam pengembangan dirinya hingga menjadi pribadi yang matang. Adanyaledakan informasi dan krisis mental, maka perlu pengembangan diri santri berbasis individuasi. Tujuan penelitian ini, antara lain, 1) mendeskripsikan riwayat personal dan sosial K. H. Saifuddin Zuhri dalam pengembangan diri sebagai seorang santri; 2) Menggambarkan elemen-elemen pembentuk pengembangan diri K. H. Saifuddin Zuhri; 3) Menjelaskan kontekstualisasi pengembangan diri santri dalam analisis hermeneutika Hans-Georg Gadamer; 4) menjelaskan konseptualisasi pengembangan diri berbasis individuasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Sumber data primer dari buku karya K. H. Saifuddin Zuhri yang berjudul (1) An-Autorized Memoirs K. H. Saifuddin Zuhri Berangkat dari Pesantren dan (2) Guruku Orang-Orang dari Pesantren. Sumber data sekunder dari buku-buku karya orang lain yang menjelaskan sang tokoh. Instrumen yang digunakan berupa pembacaan teks yang relevan (membahas pemikiran, sikap, perilaku) tokoh dalam peran-peran agama, sosial, pergerakan dan politik negara. Analisis data menggunakan pendekatan hermeneutik Gadamer berupamelakukan dialog antara teks, konteks dan dilanjutkan untuk melakukan kontekstualisasi. Mekanisme yang dilakukan, diawali dengan pra-pemahaman,peleburan (fusion of horizon), dialog dengan memahami historis teks dan peneliti, memproduksi makna baru sesuai dengan selera dan kepentingan antara teks dan peneliti. Hasil yang diperoleh melalui analisis ini bersifat bildung, yakni tidak mutlak, namun terbatas dengan tradisi dan perspektif setiap peneliti. Hasil peneltian ini menunjukkan, bahwa: (1) Riwayat personal dan sosial dalam pengembangan diri melewati asuhan keluarga, guru dan kiai dan tokoh pergerakan. Melalui aktivasi intelektual, emosional, sosial dan spiritual menjadi stimulasi dalam pengembangan diri; guru ngaji, wartawan, organisatoris, pendakwah, politikus, (2). Beberapa elemen; memiliki identitas diri, konsep diri, harga diir dan habituasi. (3). Kontekstualisasi makna pengembangan diri dalam kajian hermeneutika Gadamer; “melek” ilmu agama dan ketaatan, “melek” informasi, “melek” komunikasi media massa, “melek” pengembangan dan dinamika masyarakat, terlibat dan partisipasi dalam dan luar grup serta melek politik. (4) Konseptualisasi pengembangan diri berbasis individuasi santri integritas ekonomi dan tumbuh kembang berkesinambungan. Kata Kunci: Pengembangan Diri, Santri, Hermenutik Hans-Georg Gadamer dan Individuasi

Item Type: Thesis (Doctoral)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Pengembangan Diri, Santri, Hermenutik Hans-Georg Gadamer dan Individuasi
Subjects: 300 Social sciences > 304 Factors affecting social behavior
Divisions: Doktoral (S3) Islamic Interdisiplinary
Depositing User: Enung Asmaya sdri
Date Deposited: 16 Jul 2024 02:22
Last Modified: 16 Jul 2024 02:22
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/26242

Actions (login required)

View Item View Item