INTERNALISASI NILAI RELIGIUS MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 2 KEJOBONG PURBALINGGA

Saein, Ervana (2024) INTERNALISASI NILAI RELIGIUS MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 2 KEJOBONG PURBALINGGA. Masters thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

Preview

Text SAEIN ERVANA_INTERNALISASI NILAI RELIGIUS MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 2 KEJOBONG PURBALINGGA.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Problematika pada ranah pendidikan hingga kini menunjukkan adanya kemerosotan akhlak peserta didik dan krisisnya karakter religius. Oleh karena itu, proses pembelajaran harus disertai dengan penanaman nilai religius, baik dalam pembelajaran intrakurikuler, ekstrakurikuler, maupun program pembelajaran lainnya. Dengan demikian, penelitian ini berupaya menganalisis internalisasi nilai religius melalui kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 2 Kejobong. Penelitian ini adalah penelitian lapangan, dengan pendekatan kualitatif. Sumber data diperoleh melalui observasi, hasil wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini didasarkan pada konsep internalisasi nilai yang mengacu pada tiga tahap yakni tahap transformasi nilai, transaksi nilai, dan transinternalisasi nilai. Hasil penelitian ini, 1) Internalisasi nilai religius melalui ekstrakurikuler keagamaan diwujudkan melalui pembiasaan tadarus Al-Qur’an yang rutin dilaksanakan selama 20 menit sebelum pembelajaran dimulai, pada hari Selasa dan Kamis, diikuti seluruh peserta didik yakni 317 peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dilaksanakan selama 90-120 menit, setelah jam pembelajaran, pada hari Kamis, diikuti kelas VII yakni 109 peserta didik. 2) Pada kegiatan ekstrakurikuler keagamaan, tahap transformasi nilai berupa pembina memberikan pemahaman tata cara wudu, tata cara shalat, membaca Al-Qur’an dan hafalan, tahap transaksi nilai berupa pembina mengamalkan adab membaca Al-Qur’an dan shalat berjemaah, tahap transinternalisasi nilai berupa peserta didik memandang membaca Al-Qur’an sebagai kebutuhan hidup, mengamalkan shalat lima waktu. 3) Faktor pendukung ekstrakurikuler keagamaan yakni dukungan kepala sekolah dan pembina, adanya sarana dan prasarana, dan adanya target program ekstrakurikuler keagamaan. Faktor penghambat yakni peserta didik tidak mengikuti ekstrakurikuler keagamaan dan waktu pelaksanaan dan materi yang terbatas.

Actions (login required)

View Item