REPRESENTASI NAMA-NAMA AL-QUR'AN DALAM PERSPEKTIF SEMIOTIKA KOMUNIKASI CHARLES SAUNDERS PEIRCE

Ma'mun, Ma'mun (2024) REPRESENTASI NAMA-NAMA AL-QUR'AN DALAM PERSPEKTIF SEMIOTIKA KOMUNIKASI CHARLES SAUNDERS PEIRCE. Masters thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
MA'MUN_REPRESENTASI NAMA-NAMA AL-QUR'AN DALAM PERSPEKTIF SEMIOTIKA KOMUNIKASI CHARLES SAUNDERS PEIRCE.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Al-Qur'an mengandung banyak pengetahuan yang relevan dengan kemajuan ilmiah. Banyak cendekiawan Muslim dan non-Muslim telah mengkaji hubungan antara Al-Qur'an dan sains modern. Beberapa berpendapat bahwa teks Al-Qur'an memuat rujukan ke fenomena alam dan prinsip-prinsip ilmiah yang baru dimengerti di era modern. Oleh karena itu interpretasi Al-Qur’an menjadi area yang menarik untuk dieksplorasi dan didiskusikan, karena berusaha menggabungkan studi keagamaan, sejarah, dan ilmu pengetahuan. An Nazily (w. 1883) mencatat dalam karyanya Khozinatul Asror ada 55 nama lain dari Al-Qur’an. Maka penelitian ini bermaksud mengkaji penamaan Al-Qur’an melalui studi tanda yang digagas oleh Peirce. Penelitian ini difokuskan untuk mendapatkan makna semiosis dari beberapa nama-nama Al-Qur’an menurut Az-Zarkasy, yakni Al-Qaul, Nabaun ‘Adzim, Ahsanul Hadits, Al-Balagh, dan Al-Qashash melalui pisau analisis Peirce. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis yang mengatakan bahwa tidak ada realitas tunggal. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan semiotika. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Al-Qur’an, sementara data sekunder yang digunakan adalah literatur mengenai ilmu Al-Qur’an, komunikasi, semiotika, serta ilmu penamaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penelitian pustaka. Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis menggunakan analisis semiotika Peirce dengan konsep triadiknya, kemudian mengklasifikasikan tanda menjadi ikon, indeks, dan simbol, serta klasifikasi tanda Peirce lainnya. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa nama-nama Al-Qur’an: Al-Qaul, Nabaun ‘Adzim, Ahsanul Hadits, Al-Balagh, dan Al-Qashash dapat dikategorikan sebagai Rhematic Indexical Legisign, yaitu jenis tanda yang memiliki karakteristik khusus, mengacu pada tanda yang secara langsung merepresentasikan objek atau makna tertentu melalui hubungan kausal atau fisik yang langsung, dan juga merupakan produk dari sistem semiotik tertentu. Berdasarkan klasifikasi dan identifikasi nama-nama Al-Qur’an sebagai tanda, penamaan Al-Qur’an dapat berbentuk dua macam, yakni (1) Penamaan dengan menyebutkan langsung esensinya; dan (2) Penamaan dengan menyebutkan eksistensi. Kecenderungan penamaan tersebut merupakan bentuk dari self identity dalam konsep asma Al-Qur’an, atau Al-Qur’an mengidentifikasikan namanya sendiri di dalam ayat-ayatnya. Al-Qaul, Nabaun ‘Adzim, Ahsanul Hadits, Al-Balagh, dan Al-Qashash dilihat dari makna interpretasinya berkaitan erat dalam konteks komunikasi dan penyampaian pesan dalam Islam, khususnya dalam Al-Qur'an. Al-Qaul merepresentasikan gaya komunikasi dalam Al-Qur’an, Al-Balagh merepresentasikan saluran komunikasi, Ahsanul Hadits dan Nabaun Adzim merepresentasikan pesan komunikasi (maddah), Al-Qashash merepresentasikan metode komunikasi. Representasi tersebut memunculkan interkoneksi antara Al-Qaul, Nabaun ‘Adzim, Ahsanul Hadits, Al-Balagh, dan Al-Qashash sebagai elemen komunikasi, dilihat dari beberapa perspektif seperti hirarki komunikasi, kualitas pesan, metode penyampaian, dan perspektif Al-Qur’an itu sendiri.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Representasi, Nama-nama Al-Qur’an, Semiotika
Subjects: 2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.01 Filsafat, Teori, Metodologi Al Qur'an
2x7 Filsafat dan Perkembangan > 2x7.2 Dakwah > 2x7.26 Komunikasi Dakwah
Divisions: Pascasarjana > Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: Ma'mun Ma'mun sdr
Date Deposited: 12 Jul 2024 07:21
Last Modified: 12 Jul 2024 07:21
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/25652

Actions (login required)

View Item View Item