IMPLEMENTASI SERTIFIKASI HALAL MELALUI HALAL SELF DECLARE TERHADAP PELAKU USAHA MIKRO DAN KECIL BERDASARKAN PMA NO 20 TAHUN 2021 DI KABUPATEN BANJARNEGARA PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

Mira, Haning Santika (2024) IMPLEMENTASI SERTIFIKASI HALAL MELALUI HALAL SELF DECLARE TERHADAP PELAKU USAHA MIKRO DAN KECIL BERDASARKAN PMA NO 20 TAHUN 2021 DI KABUPATEN BANJARNEGARA PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH. Masters thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri.

Preview

Text MIRA HANING SANTIKA FULL_IMPLEMENTASI SERTIFIKASI HALAL MELALUI HALAL SELF DECLARE TERHADAP PELAKU USAHA MIKRO DAN KECIL BERDASARKAN PMA NO 20 TAHUN 2021 DI KABUPATEN BANJARNEGARA PERSPEKTIF MASLAHAH MU (1).pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Kewajiban bersertifikat halal tertuang dalam PMA No. 20 Tahun 2021 pasal 2 ayat (1) yang menjelaskan bahwa produk yang dihasilkan oleh pelaku usaha mikro dan kecil wajib bersertifikat halal. Namun pada kenyataanya di masyarakat masih ada pelaku usaha yang belum mempunyai sertifikat halal. Hal ini menjadi perhatian bagi semua pihak karena adanya kewajiban bersertifikat halal ini nantinya akan menimbulkan akibat daripada kewajiban bersertifikat halal tersebut. Sehinga perlu dikaji lebih dalam lagi terkait dengan analisis Implementasi PMA No. 20 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Halal Perspektif Maslahah Mursalah. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah field research. Pendekatan penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris. Data dalam penelitian ini adalah UMK yang berada di Banjarnegara dan PMA No. 20 Tahun 2021. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif menurut Miles dan Hubberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Sertifikasi Halal melalui halal self declare berdasarkan PMA No. 20 Tahun 2021 Pasal 2 ayat 1 tentang kewajiban sertifikasi halal di Kabupaten Banjarnegara sudah berjalan, walaupun ada Pelaku Usaha yang belum membuat sertifikat halal tersebut. Kemudian Pernyataan Kehalalan suatu produk melalui akad/ikrar yang dibuat oleh pelaku usaha masih belum dipahami meskipun produk dari bahan yang sudah dipastrikan kehalalannya. Berikut beberapa manfaat yang dirasakan Pelaku Usaha Mikro dan Kecil dari adanya sertifikasi halal ini, yaitu : a. Menambah kepercayaan diri Pelaku Usaha, b. Menambah kepercayaan pembeli terhadap produk yang di belinya, c. Menjadi salah satu syarat ekspor ke luar negeri, d. Menambah relasi antar penjual yang sudah sama-sama mendapatkan sertifikat halal. e. Terhubung ke dinas, f. Pembeli menjadi lebih yakin untuk membeli produk dari pelaku usaha Sertifikasi halal self dalam perspektif maslahah mursalah telah sesuai karena maslahah mursalah menyatakan sesuatu yang dianggap maslahat namun tidak ada ketegasan hukum untuk merealisasikannya dan tidak pula ada dalil tertentu baik yang mendukung maupun yang menolaknya. Dimana maslahat sendiri mendatangkan kebaikan, yang dapat dipahami bahwa segala sesuatu yang mengandung manfaat, kebaikan maupun untuk menolak keburukan. Berdasarkan maslahah mursalah sertifikasi halal memberikan manfaat yang baik untuk kemaslahatan umat manusia khususnya kaum muslim. Karena Indonesia mayoritas beragama Islam. Kata Kunci : Sertifikasi Halal, Self Declare, Maslahah Mursalah The obligation to be halal certified is contained in PMA No. 20 of 2021 article 2 paragraph (1) which explains that products produced by micro and small business actors must be halal certified. However, in reality in the community there are still business actors who do not have halal certificates. This is a concern for all parties because this halal certified obligation will later lead to the consequences of the halal certified obligation. So it needs to be studied more deeply related to the analysis of the Implementation of PMA No. 20 of 2021 concerning Halal Certification from the perspective of Maslahah Mursalah. The type of research in this study is field research. The research approach used in this research is empirical juridical. The data in this study are MSEs located in Banjarnegara and PMA No. 20 of 2021. Data collection techniques in this research are observation, interview and documentation. The data analysis technique used in this research is interactive analysis according to Miles and Hubberman. The results showed that the implementation of Halal Certification through halal self-declaration based on PMA No. 20 of 2021 Article 2 paragraph 1 regarding the obligation of halal certification in Banjarnegara Regency is already running, although business actors who have not made the halal certificate. Then the statement of the halalness of a product through a contract / pledge made by business actors is still not understood even though the product is made from materials that have been certified halal. The following are some of the benefits felt by Micro and Small Business Actors from this halal certification, namely: a. Increase the confidence of business actors, b. Increase buyer confidence in the products they buy, c. Become one of the requirements for exports abroad, d. Increase relations between sellers who have already made halal certificates. Adding relationships between sellers who have both received halal certificates. e. Connect to the agency, f. Buyers become more confident to buy products from business actors Self halal certification in the perspective of maslahah mursalah is appropriate because maslahah mursalah states something that is considered maslahat but there is no legal firmness to realize it and there are no certain arguments either supporting or rejecting it. Where maslahat itself brings goodness, which can be understood that everything that contains benefits, goodness or to reject badness. Based on maslahah mursalah, halal certification provides good benefits for the benefit of mankind, especially Muslims. Because Indonesia is predominantly Muslim. Keywords: Halal Certification, Self Declare, Maslahah Mursalah

Actions (login required)

View Item